Lima belas menit sebelum penampilan dimulai, penonton sudah memadati pintu masuk Avrist Hall di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (4/5) dalam Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2018. Banyak dari mereka tidak sabar untuk menyaksikan penampilan dari Adhitia Sofyan. Saat pintu dibuka, penonton langsung menyerbu masuk karena ingin menempati spot paling depan.
Hingga kini, ‘Musisi Kamar’ merupakan julukan yang melekat pada diri Adhitia Sofyan. Pasalnya, lagu-lagu yang diciptakan olehnya sebagian besar dibuat di dalam kamar dan atmosfer lagunya pun dari kamar.
“Saya bikin lagu sejak 2008 dan semua materi lagu ditulis lebih banyak saat saya berada di dalam kamar. Orang bilang, istilahnya bedroom musician,” tutur pria kelahiran 1977 ini.
Tiga menit pertama, Adhitia memberikan penampilan solo dengan gitarnya yang disaksikan secara khidmat oleh penonton. Suasana gloomy yang diciptakan oleh Adhit juga mampu menyihir setiap penonton sehingga mereka dengan tenang mendengarkan alunan musik dengan duduk bersila.
“Aku ke sini emang sengaja mau nonton Adhitia Sofyan karena waktu itu kehabisan tiket yang di IFI,” kata Fildzah Nadine (18).
Menggunakan jaket denim, Adhitia membawakan lagu pertama yang berjudul “Tokyo Lights Fade Away” dan dilanjutkan oleh “Forget Jakarta”. Antusiasme penonton sangat terlihat ketika dibagian reff, mereka bernyanyi bersama serta tidak segan-segan untuk bertepuk tangan dan bersiul.
Tidak hanya ditemani gitar, penampilan Adhit kali ini juga diiringi oleh keyboard, drum, dan bass. Setelah dua lagu yang menceritakan tentang kota, masuk lagu ketiga Adhit membawakan lagu berjudul “Seniman” yang menampilkan lirik untuk mencoba menghindar dari kejaran PR Matematika.
Sebelum mulai lagu keempat, Adhit sempat bercerita bahwa ia dulu pernah mencoba mendekati perempuan dan meminta nomor telepon. Sialnya, sang perempuan diberikan nomor telepon palsu. Momen ini mendatangkan inspirasi untuk menulis “Gaze” yang terdapat di album Forget Your Plans. Siulan penonton pun makin keras setelah tahu apa maksud dari lagu tersebut. Di bait pertama, penonton langsung bernyanyi, “Stay a while, I’m gazing the way you move, from far.”
“Secret Code” menjadi lagu selanjutnya yang dibawakan oleh Adhit dan langsung dilanjutkan oleh lagu “Adelaide Sky”. Penonton sontak mengabadikan momen tersebut karena lagu itu merupakan salah satu yang ditunggu-tunggu.
“I’ll be looking at my window singing Adelaide sky, would you be kind enough to remember,” ajaknya bernyanyi bersama-sama.
Setelah puas dengan “Adelaide Sky”, lagi-lagi Adhitia memanjakan penonton dengan “Sesuatu di Jogja’. Seperti mengetahui keinginan penonton, Adhit memberikan intro terlebih dulu yang ditanggapi oleh mereka dengan menyanyikan lagunya. Perasaan tenang dan nyaman pun menyelimuti atmosfer malam itu.
Sesuai dengan lighting panggung yang berwarna biru, akhirnya Adhitia menutup penampilannya dengan “Blue Sky Collapse” yang berhasil memuaskan penonton dengan sempurna.
“Malam ini aku nikmatin banget penampilan Adhitia Sofyan. Lagu yang dibawain juga sesuai ekspektasi,” ujar Skolastika Christy Rosari (23).
Penulis: Ramadhana Afida Rachman (Volunter Kompas Muda untuk JJF 2018)
Foto: Nathanael Pribady (Volunter Kompas Muda untuk JJF 2018)
Comments are closed.