Siswa SMA Kolese Kanisius Jakarta dan beberapa sekolah lainnya seperti SMA Santa Ursula Pos, SMA Theresia, SMA Al-Izhar, dan SMA Don Bosco II, menyambut HUT ke-72 Kemerdekaan RI dengan membuat deklarasi tentang pluralisme. Acara yang digelar 18 Agustus 2017 ini, merupakan kelanjutan Raga Muda.
Siswa SMA Kolese Kanisius Jakarta berkumpul di sekolah untuk bersiap-siap pada sebuah acara pelajar di Lapangan Banteng. Acara tersebut bertajuk “Deklarasi untuk Indonesia (Pernyataan Sikap Pelajar Indonesia) 2017”.
Pater Eduard Calistus Ratu Dopo, SJ sebagai Kepala Sekolah SMA Kolese Kanisius membuka persiapan dengan memberikan pedoman acara dan menyatakan persamaan pikiran tentang kebinekaan. Seluruh siswa SMA Kolese Kanisius dengan tambahan perwakilan dari SMP Kolese Kanisius melakukan long march dari Jalan Menteng Raya menuju Lapangan Banteng.
Bukan hanya berjalan kaki tapi mereka juga menggunakan atribut kebangsaan seperti ikat kepala, cat muka merah putih, blangkon, peci, dan bendera merah putih serta spanduk yang isinya tentang toleransi dan keberagaman.
Penyambutan oleh Orkestra
Sesampainya di Lapangan Banteng, Canisius Wind Ensemble (CWE) atau orkes musik dari Kanisius menyambut dengan memainkan instrumen musik lagu kebangsaan. Christopher Kenny selaku Ketua CWE bersama dengan Elbert Christoval sebagai kondaktur mendampingi tim CWE untuk memainkan lagu-lagu wajib nasional.
Acara ini merupakan rencana tindak lanjut dari kegiatan Raga Muda lalu. Gerakan deklarasi ini tidak hanya diikuti oleh SMA Kolese Kanisius melainkan banyak sekolah lain yang ikut terlibat untuk menyukseskan acara tersebut, seperti SMA Santa Ursula Pos, SMA Theresia, SMA Al-Izhar, dan SMA Don Bosco II.
Acara Deklarasi Untuk Indonesia 2017 ini dimulai dengan orasi-orasi dari setiap perwakilan sekolah yang dimulai oleh Matthew Nissiel sebagai Wakil Ketua OSIS SMA Kolese Kanisius. “Kita hadir di sini sebagai pelopor kebinekaan Indonesia,” ujar Matthew dengan lantang di hadapan peserta upacara deklarasi pelajar tersebut.
Secara umum, kegiatan utamanya adalah upacara bersama dengan urutan sebagai berikut: orasi-orasi, upacara dengan tambahan pembacaan Sumpah Pemuda, pembacaan Deklarasi dan menyanyikan lagu wajib nasional seperti Dari Sabang Sampai Merauke, Hari Merdeka dan Padamu Negeri.
Pembina dari upacara tersebut adalah Kevano sebagai Ketua OSIS SMA Kolese Kanisius yang memberikan amanat untuk menjadi pionir dalam gerakan pluralisme pelajar. Acara ini diakhiri dengan penandatanganan deklarasi dari setiap perwakilan sekolah dan foto bersama dari udara yang membentuk akronim NKRI.
Tergerak untuk Menyadarkan
“Kalau buat saya acara ini benar-benar membangkitkan semangat nasionalisme dari generasi muda dan menyadarkan mereka agar mencintai tanah air,” kata Vania Theola salah satu peserta kegiatan deklarasi, siswi SMA Don Bosco II. Siswi yang ikut serta dalam PASKIBRA di sekolahnya ini pun menekankan untuk tidak mudah terpecah di antara perbedaan itu sendiri dengan menyebarkan semangat pluralisme seperti yang dilakukan oleh Vania di acara ini. Senada dengan Vania, Phoebe Calista juga mendukung kegiatan ini sebagai langkah awal untuk mempersatukan keberagaman tersebut.
Isi Deklarasi
Pernyataan sikap pelajar Indonesia untuk Indonesia:
Berangkat dari keprihatinan akan lunturnya sikap toleransi terhadap kebhinekaan Indonesia:
Kami pelajar Indonesia dengan ini menyatakan sikap, bahwa:
- Kami mencintai dan menjunjung tinggi kebhinekaan Indonesia yang menjadi anugerah dari Tuhan yang Maha Esa
- Kami memiliki pendirian teguh dalam memerangi isu-isu yang mengancam eksistensi kebhinekaan Indonesia
- Kami siap menjadi pelopor perjuangan kebhinekaan Indonesia
Dahulu, sekarang, dan selamanya.
Penulis
Benediktus Tandya Pinasthika
Magangers Kompas Muda Batch 9
Siswa SMA Kolese Kanisius Jakarta