Membuka Cakrawala Bersama Lansia

0
443

Orang yang sudah lanjut usia (lansia) kerap kali dipandang sebelah mata. Tetapi, tidak bagi Lansia Pusaka 96 yang di datangi Renjana, Magangers Kompas Muda Batch IX. Bagaimana generasi tua ketika bercengkrama dengan mereka yang muda? Ini dia ceritanya.

Sabtu (29/7) pagi, Renjana meluncurkan aksi sosialnya dengan memikul sebongkah kebahagiaan serta rasa peduli yang siap dibagikan kepada Lansia Pusaka 96. Lembaga ini merupakan salah satu cabang kebaikan dari Yayasan Makna Bakti. Tak lupa, kami datang dengan membawa bingkisan sembako serta kue yang diharapkan bisa membantu mereka.

Di luar dugaan, begitu tiba di sana, Renjana disambut dengan senyuman keramahan dari para lansia yang duduk memenuhi deretan kursi di ruangan. Dipandu oleh 2 orang Magangers, Ramzy dan Ben, acara dimulai dengan sambutan dari Pengurus Bagian Sosial Lansia Pusaka 96, Waluyo. Waluyo berterimakasih atas kedermawanan Renjana yang notabenenya masih muda, tetapi mau memperhatikan para lansia yang masih sering dipandang sebelah mata. Ia pun berkata, adanya Lansia Pusaka 96 ini bertujuan untuk menjaga semangat para lansia binaannya. Hingga saat ini, ada 85 lansia yang tergabung ke dalam yayasan tersebut.

Bapak berusia 62 tahun ini mengakhiri sambutannya yang dihiasi dengan gelak tawa. “Anak muda jangan sia-siakan lansia. Karena lansia sudah pernah muda, kalau anak muda kan belum pernah lansia,” kata Waluyo sambil tertawa.

Indira, selaku ketua panitia pun ikut angkat bicara. “Kami harap kedatangan kami bisa menghibur serta menemani eyang-eyang ya,” katanya.

Acara dilanjutkan dengan sederet lagu lawas yang sengaja dibawakan, seperti lagu “Bola Pingpong” milik  Iwan Fals  dan “Bunda” yang dipopulerkan Melly Goeslaw. Suasana mendadak memuda karena para lansia ikut hanyut dalam alunan nada masa mudanya. Tak sedikit pula yang beranjak dari kursi duduknya dan mulai berjoget mengikuti irama lagu yang dimainkan.

Menjelang akhir acara, Renjana menghangatkan suasana dengan mendengarkan isi hati dari para lansia. Di balik paras yang tak lagi muda, mereka menyimpan begitu banyak cerita, nasihat, serta harapan dari generasi mereka.

Salah seorang anggota Lansia Pusaka 96, Romiyati (64), ikut berbagi cerita hidupnya. “Sejak muda hingga sekarang, saya sangat menyukai senam. Melewati itu, saya ingin berbagi bahwa umur bukanlah penghalang untuk terus hidup sehat,” katanya.

Ditutup dengan doa bersama, 2 generasi yang berbeda ini, seketika bersatu dalam eratnya peluk kebahagiaan. Tak sedikit pula yang membasahi pipinya dengan air mata perpisahan. “Kami sangat kagum dan berterimakasih kepada mereka. Kehadiran mereka seakan – akan menepis degradasi persepsi kami terhadap anak muda,” kata Slamet (65), seorang pemusik lansia di yayasan tersebut.

Datang dengan memikul semangat berbagi, Renjana pulang dengan segunung kata terimakasih. Hari itu, Renjana diajak berkenala. Di ujung destinasinya, mereka mendapatkan pelajaran yang membuka carkawala. Mereka belajar bahwa beda generasi, bukanlah alasan untuk tidak peduli.

Penulis : Muhammad Rafi Kamil (SMAN 1 Depok)

Fotografer: Gregorius Bernardino Saragih (SMA Kolese Gonzaga Jakarta)

Magangers Kompas Muda Batch IX