Gunakan Media Sosial untuk Membangun Citra Diri

0
972

Media sosial bisa jadi merupakan sarana yang paling banyak dipilih orang untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan juga membangun networking di zaman kini. Karenanya, menjaga citra diri agar tetap baik di media sosial menjadi hal yang sangat penting.

Hal tersebut diungkapkan Ratih Ibrahim (psikolog) dan Chandra Liow (Youtube personalia / Youtuber) dalam talkshow “Wealthy Self Image” pada rangkaian acara Wealth Wisdom yang diadakan Bank Permata di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (03/08/17).

“Generasi millenial (atau generasi langgas) merupakan generasi ‘Look at Me’. Banyak hal dilakukan untuk menarik perhatian orang, termasuk dengan media sosial,” ungkap Ratih.

Menurut hasil survey, 54 persen responden yang adalah generasi millenial takut tertinggal kalau tidak melihat media sosial walau hanya sebentar saja. Hal ini menunjukkan bahwa generasi millenial punya rasa keingintahuan yang tinggi, yang dicurahkannya dalam menggunakan media sosial.

Selain rasa keingintahuan yang tinggi, Ratih juga mengungkapkan bahwa generasi millenial memiliki rasa narsistik yang tinggi. “Narsis boleh, tapi kendalikan. Jangan sampai kita terkena narcissistic personality disorder (NPD),” ujar Ratih.

Ia menjelaskan, NPD merupakan kelainan yang membuat orang mencintai dirinya secara berlebihan. Hal itu dapat dilihat dari rasa sedih yang dirasakan jika mendapat sedikit like, comment, maupun follower, misalnya.

Dalam talkshow tersebut, Chandra yang sudah mendapatkan Gold Play Button Youtube sebagai penghargaan atas 1 juta subscriber-nya di Youtube juga menceritakan pengalamannya membangun citra diri yang baik di media sosial.

“Itu nggak gampang. Awal terjun di dunia Youtube, banyak yang merundung (bully) karena ras, sok-sok-an sampai akhirnya aku memutuskan 6-8 bulan berhenti,” ungkap Chandra. “Tapi setelah aku pikir-pikir, kenapa harus mikirin mereka? Toh, nggak akan ketemu mereka juga,” lanjutnya.

Menurut Chandra, menjadi seorang Youtuber adalah sesuatu yang sulit karena harus menjaga kuantitas dan kualitas video. Keduanya harus seimbang. Chandra mensiasatinya dengan tidak setiap hari membuat vlog karena orang akan bosan dan juga ia mengkolaborasikan konten vlog-nya dengan ilmu cinematic yang pernah didapatkannya semasa kuliah.

Untuk menutup talkshow, Chandra memberikan kutipan yang selalu ia gunakan dalam hidupnya. “Sometimes we have to take two steps back to give one bigger step,” yang berarti terkadang kita harus mundur dua langkah terlebih dahulu untuk kemudian maju dengan satu langkah yang lebih besar.

Penulis: Geofanni Nerissa Arviana

Fotografer: Gregorius Aldi