Menolong Sesama Lewat Receh

    55
    606

    Kemisikinan sudah menjadi momok yang sudah menghantui negara Indonesia. Upaya demi upaya turut dilakukan oleh berbagai pihak namun nyatanya sampai  sekarang upaya tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal. Program program yang ditawarkan oleh pemerintah seharusnya sudah maksimal.

    Berangkat dari kegelisahan tersebut sebuah komunitas bernama Komunitas Receh Indonesia berdiri pada 8 Februari 2016. Komunitas yang dipelopori Andre Rianda, Vina Syafrianti, Merlin dan Wulan ini memiliki visi, “Semangat menabung dan berbagi demi kesejahteraan bangsa”. Sedangkan, misi mereka, “Menanamkan semangat menabung dan berbagi sejak dini meningkatkan kepedulian terhadap sesama”.

    Untuk mewujudkan visi dan misi, Komunitas Receh Indonesia cabang Aceh memiliki 37  anggota Komunitas Receh Indonesia yang terbagi ke dalam beberapa divisi, divisi tersebut antara lain, Divisi Informasi dan Komunikasi (Infokom), Divisi Pendidikan dan Sosial (Pensos), Divisi Hubungan Masyarakat (Humas), Divisi Wirausaha, Divisi Kesehatan dan Divisi Bidang Kreativitas.Selama setahun komunitas ini telah memberikan sumbangsih kepada masyarakat di antaranya adalah Sosialisasi Anak Berkebutuhan Khusus, memberikan santunan kepada anak yatim piatu di panti asuhan Podomoro.  Semua anggota yang tergabung dalam komunitas ini tergerak hatinya untuk membantu masyarakat yang sekiranya  tidak mampu secara finansial.

    Dana yang mereka dapatkan bisa dari beberapa donatur yang memiliki kerelahatiannya dalam membantu kegiatan komunitas ini dan dana yang didapat dari penjualan dagangan hasil olah tangan anggota Komunitas Receh Indonesia cabang Aceh.

    Anggota komunitas ini tergabung dari semua elemen pemuda/pemudi yang ada di Aceh. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa dari Universitas Syah Kuala dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh. Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi sehingga mau ikut serta membantu kegiatan komunitas ini.

    Menurut anggota Komunitas Receh Indonesia cabang Aceh, Fatimah Al-Maikar, Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarkat UIN Ar-Raniry, mengatakan bahwa keikusertaannya ialah melihat komunitas ini memiliki tujuan yang baik. “Komunitas Receh Indonesia ingin memberikan satu langkah lebih maju bahwa kita harus peduli kepada mereka yang memiliki kekurangan dalam hal finansial,” katanya.

    Tak jauh berbeda dengan Fatimah, Neny Yustika mengungkapkan bahwa dengan kehadiran komunitas ini kita bisa lebih menghargai hal sekecil apa pun itu. “Komunitas ini mengajari saya bahwa dengan uang receh sekalipun kita bisa membantu mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

    Umur Komunitas Receh Indonesia cabang Aceh tergolong masih muda, tentu tantangan dan rintangan turut hadir dalam membangun komunitas ini. Menurut , Ketua Komunitas Receh Indonesia cabang Aceh Vina Syafrianti, kegiatan yang dilakukan komunitas  belum banyak terekspos sehingga banyak masyarakat yang tidak tahu tentang komunitas ini.

    “Kami usahakan supaya kegiatan dari komunitas ini bisa dikenali oleh masyarakat luas, mulai dari kegiatan yang kita lakukan maupun sosialisasi di berbagai tempat,” katanya.

    Serangkain kegiatan yang positif yang dilakukan oleh komunitas ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Diharapkan dengan adanya komunitas ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat agar memperhatikan orang-orang yang kurang mampu.

    Tentang Penulis

    C.M. Habibur Rahman adalah seorang mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.saat ini disibukkan dengan aktivitas di organisasi Fatahillah Researchers for Science and Hunamity dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut. Jika ingin berkenalan lebih jauh bisa menghubungi melalui surel frankfurtofcm@yahoo.com.

     

    Comments are closed.