Mencari Berita di Antara Bunga

0
487

Semua reporter akan selalu melewati fase turun ke lapangan untuk meliput. Ini adalah make or break moment bagi setiap reporter, tidak terkecuali Magangers 2017 dan terutama tim fantasix. Tim Fantasix mendapatkan kesempatan untuk meliput ke Pasar Bunga Rawa Belong. Hal pertama yang tim rasakan pada saat sampai di pasar tersebut  adalah aroma kesegaran bunga yang sudah tercium dari pintu masuk pasar tersebut. Warna hijau yang membungkus pasar tersebut membuat bunga-bunga yang dijual menjadi lebih menarik untuk dipandang.

Tim Fantasix mulai melakukan ekspedisi untuk meliput tempat ini. Banyak penjual yang terlihat sedang beristirahat dan tidak sedikit yang sedang bermain dengan penjual lainnya. Hanya segelintir pembeli yang sedang kami lihat. Pembeli yang kami wawancarai adalah Bu Wati. Walaupun sebelumnya terlihat malu-malu, ibu ini tetap dengan ramah menjawab pertanyaan kita.

Ia mengatakan bahwa harga bunga di Pasar Bunga Rawa Belong termasuk dalam kategori rendah. “Ya seikat itu bisa sekitar 20.000 – 50.000,” ujarnya sambil tersenyum. Bu Wati juga berkata bahwa ia biasanya membeli bunga untuk keperluan acara keluarga.

Setelah itu kami mewawancarai beberapa penjual seperti Pak Dedi dan Pak Ambon. Dengan pembawaan yang ramah Pak Dedi mengatakan bahwa ia sudah berjualan selama 3 tahun di pasar tersebut. Petak yang diambil oleh Pak Dedi untuk berjualan cukup kecil dan hanya terisi oleh bunga mawar saja.

Pak Dedi lalu mengungkapkan, dia hanya berjualan mawar karena bunga mawar walaupun layu tetap mempunyai nilai jual karena bisa digunakan untuk bunga tabur. Ia juga mengatakan alasan pasar bunga ini menjual bunga dengan harga yang cukup murah dikarenakan ini adalah pusat penjualan bunga. “Ya kalo sudah dibawa keluar dari pasar, harganya bisa naik.” jawabnya.

Berbeda halnya dengan Pak Ambon. Variasi bunga yang berada di kios Pak Ambon lebih banyak dan lebih beragam dibandingkan oleh Pak Dedi. Terdapat beberapa macam bunga salah satu contohnya adalah bunga Aster dan bunga Jimla. Pak Ambon juga berjualan sekitar 10 tahun lebih di Pasar Bunga Rawa Belong. Ia bercerita bahwa dulu tempat Pasar Bunga Rawa Belong adalah rawa dan pasar bunga berada di depan jalan.

Dikarenakan posisinya yang kurang tepat, pasar tersebut menyebabkan banyak kemacetan. Akhirnya sekitar tahun 1980-an, rawa tersebut ditimbun dan diatasnya dibangun Pasar Bunga Rawa Belong tersebut. Pak Ambon juga menceritakan bahwa ia tidak memiliki pengalaman menjual barang lain selain bunga.

“Saya sudah nyaman dengan bunga,” kata Pak Ambon. Selain berjualan bunga, Pak Ambon juga memiliki keahlian merangkai bunga. Keahlian ini ia pelajari secara otodidak selama 4 tahun. Tidak hanya itu, ia juga meceritakan bahwa Pasar Bunga Rawa Belong merupakan pasar bunga terbesar se-Asia Tenggara.

Dalam hal pemasok bunga, Pak Ambon mendapatkannya dari wilayah Sukabumi dan Bandung sedangkan Pak Dedi biasanya mendapatkan bunga mawarnya dari daerah Jawa Timur. Pasar Bunga Rawa Belong biasanya mengalami peningkatan dalam penjualan pada saat malam jumat, hari Valetine, dan pada saat musim-musim wisuda. Belajar tentang Pasar Bunga Rawa Belong menjadi sebuah pengalaman baru dan menarik bagi kami, tim fantasix.

Tunggu cerita kami selanjutnya ya…

Indira Maretta Hulu

Magangers Kompas Muda Batch IX

SMAK 7 PENABUR