Di hari ke tiga kami, Magangers Kompas Muda Batch IX, menuju ke Museum Tekstil yang terletak di Jakarta Barat. Ini pertama kalinya kami diberi kesempatan untuk langsung terjun ke lapangan meliput tentang apa saja yang ada di Museum Tekstil.
Sesampainya di sana kami melihat beberapa koleksi kain batik yang di pajang rapih oleh pengurusnya bukan hanya koleksi kain bakti tetapi, juga terdapat alat tradisional untuk membatik.
Saat kami, bertemu dengan salah satu penjaga di sana ia banyak menceritakan bagaimana keadaan Museum Tekstil dari dulu hingga sekarang. “Keaadan Museum Tekstil lebih baik sekarang karena setiap harinya pasti ada saja yang datang untuk melihat beberapa koleksi di sini,” ujar Dwi, petugas Museum Tekstil.
Sebaliknya, dari segi penglihatan pengunjung mereka mengatakan bahwa perawatan yang dilakukan pada kain batik sangat kurang baik. “Seharusnya kain Batik yang dipajang diberikan kaca penutup agar enggak cepat rusak,” ujar Ine.
Museum Tekstil ini mengadakan perubahan untuk meningkatkan pengunjung yang datang dengan melakukan beberapa acara yang membuat perhatian para pengunjungnya terutama untuk anak muda. Karena, anak muda jaman sekarang sudah mulai melupakan keragaman Indonesia yang salah satunya adalah batik.
Dimas merupakan seorang koordinasi acara yang berhasil mengadakan acara Fashion Show pada tahun 2015. “Nanti juga akan diadakan acara yang temanya masi dirahasiakan pada bulan Agustus 2017,” seru Dimas.
til dari dulu hingga sekarang. “Keaadan Museum Tekstil lebih baik sekarang karena setiap harinya pasti ada saja yang datang untuk melihat beberapa koleksi di sini,” ujar Dwi, petugas Museum Tekstil.
Comments are closed.