Ada yang berbeda saat menunggu waktu berbuka puasa pada Sabtu 17 Juni 2017 yang lalu di Bentara Budaya Jakarta. Sejumlah anak muda berkumpul dan bercerita mengenai minat baca, buku bacaan dan berbagai hal lainnya dalam acara #AkuBaca Ngabuburead “Cerita- Cerita Tentang Membaca” yang diselenggarakan oleh Harian Kompas. Acara ini merupakan rangkaian dari kampanye literasi yang digagas oleh Corporate Communication Kompas Gramedia untuk meningkatkan minat baca di Tanah Air.
Sore itu, Maman Suherman atau yang akrab disapa Kang Maman berperan sebagai moderator, Ia memulai kegiatan dengan menyatakan keprihatinannya. “Minat baca di Indonesia sangat rendah, hanya 0.001 saja. Itu berarti hanya 1 dari 1000 orang yang suka baca,” jelas Maman Suherman.
Menyikapi kenyataan tersebut, Maman menyatakan pentingnya bagi generasi muda untuk menularkan semangat membaca kepada orang–orang di sekitar dengan berbagai cara. Bersama Maman, hadir pula, Irfan Ramli, salah satu penulis skenario di Indonesia yang menceritakan pengalaman hidupnya yang sangat erat dengan kegiatan membaca. Bagi Irfan, membaca membuat hidupnya menjadi lebih berarti.
Menghabiskan masa kanak–kanaknya di kota Ambon, Irfan sering diminta untuk membacakan koran di tengah–tengah pasar, ia bahkan sempat bekerja di perpustakaan di kota tersebut untuk bisa memenuhi hasratnya dalam membaca. “Membaca adalah kebutuhan, lama- lama jika orang butuh, maka ia akan sama membutuhkannya seperti makan dan minum,” ujar Irfan Ramli.
Selain bercerita, dalam acara ini peserta dibagi berkelompok melakukan ideathon atau berdiskusi untuk mencari ide–ide baru yang sekiranya dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca. Meski diskusi berlangsung singkat, namun lima kelompok yang dibentuk dapat menggelontorkan ide–ide menarik seperti membuat kemah baca, paguyuban baca, buku berantai, moms influence, pemanfaatan platform digital secara maksimal hingga 1 RW-1RB (1 rukun warga, 1 ruang baca).
Dari bercerita hingga berdiskusi, tak terasa ternyata adzan maghrib berkumandang. Kegiatan pun dilanjutkan dengan berbuka bersama yang kemudian masih dilanjutkan dengan mendiskusikan ide dan gagasan para peserta. Waktu menunjukkan pukul 20.00 dan akhirnya peserta pun sampai di pengujung acara. Sebelum pulang, para peserta menyempatkan diri untuk berfoto bersama para pengisi acara dan panitia. Harapannya setelah ini, ide dari para peserta dapat direalisasikan sehingga minat baca di Indonesia dapat bertumbuh. Mungkin bisa dimulai dari hal kecil seperti mengajak orang–orang di sekitar kita. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Salam Literasi!