Perkedel Bondon: Sensasi Makan Perkedel Unik di Bandung

0
2421

Masyarakat Indonesia sudah  tidak asing dengan perkedel. Ya, perkedel merupakan singkatan dari PERsatuan KEntang Dan tELur yang kemudian ditumbuk halus dan dibentuk bulat lalu siap digoreng di atas minyak mendidih. Namun, kali ini kita akan membahas salah satu menu perkedel yang penyajiannya unik dan sudah menjadi salah satu trademark kuliner khas Bandung yang tidak boleh dilewati!

Namanya adalah Perkedel Bondon. Kata “bondon” sendiri berarti pelacur atau wanita pekerja seks komersial. Tentu, nama ini tidak berkaitan dengan sejarah pemilik warung makan apalagi rasa dari perkedel itu sendiri. Dinamakan perkedel bondon karena jam operasional warung yang baru mulai dibuka dini hari, yaitu pukul 23.00 WIB hingga 03.00 WIB.

Minggu lalu adalah kali pertama saya menjelajah Kota Bandung tanpa keluarga. Bersama sahabat saya dan teman sekampusnya, saya berdiskusi mengenai menu khas Bandung apa yang harus saya cicipi. Mereka merekomendasikan menu perkedel ini tanpa ragu. Sekitar pukul 22.00 WIB, saya pun berangkat ke lokasi warung yang berada di belakang stasiun kereta api Bandung tepatnya Jalan Kebon Jati No.43, Kb. Jeruk, Andir, Bandung.

Kira-kira setengah jam perjalanan, tibalah kami di warung Perkedel Bondon. Belum jam 23.00 WIB, deretan manusia sudah tampak memenuhi warung yang ukurannya hanya sekitar 2×2 meter persegi itu. Lebih kagetnya lagi, kami disuruh untuk mengambil nomor antrean untuk dapat menyicipi perkedel tersebut. Akhirnya, kami memperoleh nomor antrean ke-14. “Not bad lah,” kata teman saya yang sama-sama antre.

Ketika jam menunjukan pukul 23.0 WIB, adonan perkedel baru saja mulai diolah. Buang jauh-jauh pikiran kalau kita bisa menikmati perkedel bondon pukul 23.00 WIB. Butuh sekitar 1 jam lebih sampai adonan selesai dibuat dan digoreng ke dalam penggorengan dengan minyak mendidih. Intinya, harus bersabar karena hanya ada tiga orang dan tiga penggorengan berukuran medium yang siap untuk mengoreng perkedel, sedangkan antrean paling minim berkisar di angka 30 dengan jumlah pesanan berpuluh-puluh hingga beratus-ratus perkedel.

Benar saja, ada beberapa pemesan yang menyerah  setelah satu jam menunggu. Alhasil, nomor antrean mereka ditaruh ke meja dan kami pun mengambilnya. Dari antrean nomor 14, kini kami maju 5 angka ke nomor  9. Walaupun demikian, hingga pukul 00.30 WIB antrean berhenti di nomor satu. Setelah dicek, pesanan antrean nomor  1 mencapai 4 kantong plastik besar.

Pukul 01.15 WIB dini hari barulah kami bisa mencicipi perkedel bondon ini. Wujudnya seperti perkedel pada umumnya, namun bedanya perkedel bondon tidak menggunakan lauk apapun sebagai isi perkedelnya. Tidak ada daun bawang, wortel, ataupun daging. Harga per potongnya  Rp 1500 sih sangat make sense.

Di sebelah warung perkedel bondon ada juga semacam warung nasi prasmanan. Perkedel dengan nasi, ayam, maupun lauk lain bisa juga menjadi pilihan bagi pengunjung yang ingin makan kenyang, bukan sekadar ngemil atau icip-icip iseng. Kalau kami, makan hanya sebagai snack dengan minuman teh hangat, mengingat jam yang sudah termasuk pagi.

Yang membuat unik rasa perkedel ini karena tekstur kulit perkedelnya yang sangat garing dengan sedikit aroma arang di dalamnya. Maka dari itu, saya anjurkan untuk makan langsung (selagi panas) di tempat daripada bungkus atau memesan lewat Go-Food. Untuk rasa asinnya juga cukup pas, namun menurut saya kebanyakan rasa perkedel bondon didominasi oleh penyedap rasa. Makanan mana yang tidak enak dengan resep rahasia satu itu?

Overall, perkedel bondon ini cocok sekali bagi kita yang ingin merasakan sensasi makan di tengah malam dengan harga murah meriah.

Recommended buat kalian yang ingin menyicipi kuliner Bandung deh pokoknya! Oh ya, di perjalanan menuju rumah, supir kami memberitahu bahwa sebenarnya untuk bisa menyantap perkedel bondon tanpa antre panjang  dengan memberikan tips kepada salah seorang laki-laki yang bertugas menggoreng adonan perkedel. Cukup dengan Rp 5.000-Rp 10.000 kita bisa menyantap perkedel ini tanpa perlu menunggu berjam-jam!

Sedih juga baru tahunya pas selesai makan. Bagi kalian yang belum pernah coba dan malas antre, silahkan coba tips yang diberitahu supir saya tadi ya! Selamat mencoba.