Guru. Satu kata yang terdengar sederhana, tetapi kenyataannya tidak. Bagi kebanyakan orang, guru mungkin hanyalah pengajar yang bekerja di sekolah. Tapi sebenarnya guru memiliki arti lebih luas dari itu. Guru bukanlah sekedar profesi, melainkan guru adalah pahlawan tanpa jasa yang sering kita tidak sadari bahkan kita lupakan.
Guru adalah seseorang yang rela berbagi ilmunya terhadap orang lain yang bahkan mereka tidak kenal. Mereka dengan setulus hati menemani, membimbing, dan mengajari kita untuk terus menambah wawasan dan pengetahuan kita tanpa mengharapkan balas jasa dari kita. Bukan hanya sekedar wawasan dan pengetahuan, guru juga seringkali membantu kita menghadapi masalah yang kita alami di kehidupan keseharian kita.
Guru selalu berusaha membantu kita tanpa pernah menolak ketika kita meminta bantuan. Guru selalu berusaha menjelaskan kembali apa yang kita tidak pahami tanpa pernah acuh ketika kita bingung. Guru selalu memaafkan kita sebelum kita sempat meminta maaf kepada mereka. Guru juga selalu menyayangi kita disaat kita tidak pernah menunjukkan rasa sayang kepada mereka. Guru mungkin bukanlah manusia yang sempurna, tetapi guru adalah cerminan kita ketika kita ingin menjadi manusia yang lebih baik.
Menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk menjadi seorang guru dibutuhkan niat dan tujuan besar yang mulia. Tidak banyak yang menyadari bahwa guru bukanlah selalu berarti mereka yang mengajar di sekolah, guru bisa saja berada di sekitar kita, bahkan orangtua kita yang sebenarnya adalah guru kita dari kita lahir.
Guru seringkali dipandang sebelah mata karena pekerjaannya yang dianggap rendah. Di zaman sekarang, guru semakin tidak dihargai, hal ini bisa dilihat dari maraknya kasus kekerasan terhadap guru yang muncul belakangan ini. Miris, mengingat guru seharusnya dihargai dan di hormati, bukan dicaci maki bahkan menjadi sasaran kekerasan fisik.
Kita sebagai generasi muda seharusnya menghargai dan menghormati guru-guru kita, baik guru dalam hal akademik maupun guru dalam hal nonakademik. Ketika kita sendiri sudah bisa menghargai pahlawan di sekitar kita, saat itulah kita baru bisa menjadi pahlawan untuk orang di sekitar kita, termasuk untuk orang yang kita sayangi.
Penulis: Jocelin Junita Luke
Editor: Patricia Felita
Sumber Foto:
www.pixabay.com
www.nationalgeographic.com