Satu lagi film tokoh pahlawan super penyelamat dunia dari Marvel Studios, ”Doctor Strange”. Film yang diadaptasi dari komik ”Marvel” karya Steve Ditko dengan genre aksi fantasi ini menampilkan visual memukau.
Menonton film ini penonton mendapat suguhan menakjubkan berupa gedung terbelah, bangunan jungkir balik, lautan ganas di balik pintu, padang pasir luas di balik jendela, serta bangunan dan kota terlipat lalu tumpang tindih. Bukan hanya memiliki visual menawan, film ini juga lucu dan mengundang senyum.
Film besutan sutradara Scott Derrickson ini bercerita tentang Dokter Stephen Vincent Strange (Benedict Cumberbatch), seorang ahli bedah saraf terkemuka. Dia pria sukses yang piawai dalam bidangnya dan penggemar musik berat sekaligus pemerhati musik sejati. Cerdas, tersohor, kaya, hidup dalam kemewahan, disegani, hingga dia pun menjadi pribadi arogan karena matahari seolah selalu cemerlang buat dia.
Akan tetapi, mendadak dunianya runtuh dan kariernya hancur ketika mobil keren yang dikendarainya kecelakaan. Insiden tak terduga gara-gara dia menerima telepon sembari menyetir kencang di jalanan berkelok-kelok. Strange selamat, tetapi hidupnya babak belur. Kedua tangannya cedera parah dan tidak dapat lagi berfungsi dalam pekerjaannya.
Dalam keadaan demikian, tanpa putus asa dia berusaha memulihkan tangannya. Dia berkelana ke Tibet dan bersentuhan dengan dunia mistik plus bertemu dengan Ancient One (Tilda Swinton), perempuan hebat sekaligus penyihir baik hati serta mampu mengeluarkan api dari tangannya. Tidak hanya itu saja, lingkaran api tersebut menjadi pintu menuju ke mana saja, termasuk tempat mustahil, seperti Pegunungan Himalaya yang tertutup salju tanpa ada seorang pun di sana.
Selama masa pelatihan, Strange bukanlah siswa terpandai apalagi hebat. Dia justru tertatih-tatih mengikuti pelajaran seakan tanpa harapan. Dia tak mampu mengeluarkan api berkobar terang dari tangannya, hanya percikan tak berarti.
Kala rekan-rekan seperguruannya sibuk memainkan dan membentuk api sesuka hati mereka, Strange hanya dapat mengeluarkan api kecil yang segera redup dan padam. Namun, Ancient One terus melatih Strange walau Strange sendiri nyaris putus asa.
Meski baik hati, metode mengajar Ancient One lumayan sadis. Dia mengajak Strange melewati pintu lingkaran api dan tiba-tiba langkah mereka sampai di Himalaya dengan angin menderu-deru. Tanpa pakaian untuk kondisi dingin membekukan, Strange menggigil kedinginan.
Seolah belum cukup, Ancient One meninggalkan Strange sendirian dalam kondisi lingkungan serba beku tersebut. Ancient One pergi, lingkaran api pun lenyap. Alhasil Strange mati-matian berusaha mengeluarkan api dari tangannya untuk menghangatkan tubuh sekaligus membuka pintu kembali ke perguruan.
Ancient One begitu keras melatih Strange karena dia memiliki kekuatan sebagai The Sorcerer Supreme. Seperti para jagoan super lainnya, Strange pun harus mampu mempertahankan dunia dan melawan segala tindak kejahatan di muka bumi. Dia juga harus menjaga keseimbangan tiga sanctum, yakni London, New York, dan Hongkong.
Musuhnya adalah Kaecillus (Mads Mikkelsen), seorang penjahat kejam yang berambisi membunuh Strange dan menghancurkan bumi. Adegan pertempuran Strange yang ditemani Baron Mordo (Chitewel Ejiofor) melawan Kaecillus dan dua rekannya sungguh memukau sekaligus membuat kepala pening karena mendadak dunia terbalik-balik.
Komik dan film
Ada perbedaan antara komik dengan di film. Tokoh Ancient One dalam komik bukanlah perempuan, tetapi dalam film ini diperankan Tilda Swinton, si gadis penyihir putih dalam filmThe Chronicles of Narnia: TheVoyage of the Dawn Treader.
”Ketika menulis cerita, saya langsung membayangkan Tilda sebagai Ancient One. Kalau bukan Tilda yang tampil, saya akan tulis ulang cerita ini,” ujar Scott Derrickson yang menulis cerita film ini bersama C Robert Cargill.
Tilda sendiri tak pernah tahu akan hal ini. Namun, dia selalu tertarik untuk bekerja sama dengan sutradara yang dianggapnya menghasilkan karya menarik. Derrickson salah satu sutradara impiannya untuk kerja bareng.
”Bukan cerita yang menarik saya untuk terlibat dalam film, melainkan siapa sang sutradara film tersebut. Selalu,” ujar Swinton. Dia mengaku seumur hidup tak pernah belajar ilmu bela diri. Untuk film ini dia berlatih tangan terutama jemarinya dengan pakar bela diri.
Presiden Marvel Studios Kevin Feige mengaku penggemar berat tokoh pahlawan super. Sejak kecil dia senang tampil pura-pura sebagai jagoan super di hadapan teman-temannya. ”Sayang tidak semua jagoan super terkenal, makanya saya angkat mereka,” ujar Feige.
Kala promosi dalam press junket di Hongkong, baik Cumberbatch maupun Swinton sama sekali tidak mau menyebut adegan paling menarik bagi mereka selama pengambilan gambar. Derrickson juga tutup mulut, tetapi dia mengatakan adegan favoritnya adalah adegan terakhir.
Rencananya, rilis film ini di Amerika Serikat pada 4 November. Sementara di Hongkong lebih cepat, yakni 27 Oktober. Bagaimana dengan di Indonesia? Kabarnya sih akan lebih cepat daripada Hongkong.
Ida Setyorini
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 23 Oktober 2016, di halaman 24 dengan judul “Dokter Penyelamat Dunia”.