Selebritas Dunia Maya yang Menggoda

0
12866

Media sosial, jejaring komunikasi di dunia maya itu, semakin menggoda. Facebook, Instagram, ask.fm, Snapchat, Line, atau Twitter menawarkan peluang bagi siapa saja untuk menjadi terkenal, bahkan berpengaruh dalam kehidupan nyata. Dengan ratusan ribu pengikut, para selebritas di jejaring ”online” itu menjadi ”trendsetter” alias pembawa tren bagi kaum muda.

Dunia hiburan yang ingar-bingar selalu menarik perhatian anak muda. Kesuksesan, nama yang terkenal, wajah cantik atau ganteng, sampai uang yang banyak menjadi daya tarik. Di zaman teknologi yang super canggih, kini siapa saja bisa terkenal lewat dunia maya.

Instagram menjadi salah satu pilihan bagi sebagian besar anak muda yang ingin eksis di dunia maya. Setiap orang yang mempunyai akun bisa mengunggah foto dan video.

Bukan hanya pemain film, penyanyi atau tokoh masyarakat juga mempunyai banyak followeralias pengikut. Banyak akun dari nama-nama yang awalnya tidak terkenal, tiba-tiba menjadi sering dibicarakan, mendapat like dan comment, sampai kemudian memiliki ratusan ribuanfollower. Mereka disebut sebagai ”selebgram” alias selebritas di jaringan Instagram.

Saat Kompas menanyakan kepada beberapa siswa SMA mengenai siapa saja selebgram yang mereka kenal, ternyata ada banyak nama yang disebut. Bahkan, mereka hafal apa saja yang di-posting para selebgram itu. Saat ditanya dari mana mereka mengetahui para selebgram, sebagian menjawab dari berselancar di Instagram.

Simak saja pengakuan siswa SMA Pangudi Luhur II Servasius, Bekasi, Claudia Novandrea. Dia bilang, bersama teman-temannya, dirinya sering mengobrol mengenai postingan selebgram, mulai dari foto yang keren sampai video unik.

”Luar biasa karena sekarang untuk menjadi populer bukan hanya bekerja di dunia hiburan, tapi lewat kreativitas dengan memublikasikan sesuatu sehingga membuat orang lain tertarik,” katanya.

Beberapa selebgram

Nah, beberapa pekan terakhir, nama Karin Novrilda, pemilik akun Instagram @awkarin ramai dibicarakan. Follower-nya mencapai 650.000 akun. Hampir semua anak muda langsung tahu siapa dia ketika disebut namanya. Namanya juga sering muncul di medsos lain, seperti Twitter. Salah satu yang heboh dibicarakan adalah video saat dia putus dengan pacarnya.

Cewek yang baru saja lulus SMA itu mencurahkan perasaannya dengan bebas melalui video yang diunggah ke beberapa medsos. Video ini ditonton 1,8 juta kali di Youtube. Tak lama kemudian, namanya menjadi masyhur, tentu diiringi pro-kontra atas semua postingannya.

Masih banyak lagi selebgram lainnya. Sebut saja @lulalahfah, @rachelvennya, dan @dorippu yang memiliki ratusan ribu follower. Ada pula @devinaureel yang memiliki sekitar 678.000 dan mendapat verified (tanda telah diverifikasi) dari Instagram. Verivikasi yang ditandai contrengan berwarna biru kecil di samping kanan nama akun biasanya diberikan kepada akun dari orang-orang yang terkenal, seperti artis, atlet, tokoh politik, atau penyanyi.

Lula Lahfah, pemilik akun @lulalahfah, aktif di medsos secara tak sengaja. ”Awalnya, aku aktif di ASKfm dua tahun lalu, pas lagi bosen. Aku bikin meme, ternyata mendapat banyak like. Dari situ, follower semakin banyak, dan kemudian (saya) aktif di Instagram,” kata perempuan yang juga rajin mengunggah video blog ke Youtube itu.

Dia sering menampilkan foto dalam berbagai pose, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman-temannya. Beberapa fotonya juga merupakan endorse alias sokongan dari sebuah produk. Tak hanya melalui dunia maya, Lula juga berinteraksi langsung dengan follower.

”Pernah pas aku lagi di bioskop, ada yang minta foto bareng sampai nangis gitu. Aku shockedjuga ngliatnya, kayak yaelah aku siapa sih? Emangnya aku Selena Gomez, kok sampai segitunya ketemu aku? Ada juga yang kasih cokelat, gelang, gantungan kunci. Aku enggaknyangka sampai bisa sebegitunya, lucu dan gemes sama mereka,” kata cewek berusia 17 tahun itu.

Popularitas di medsos pun bisa menghasilkan uang. Dalam satu bulan, Lula yang sedang berburu kampus ini bisa mendapat sekitar Rp 6 juta. ”Kalau di medsos, kan, enggak tentu. Kadang ramai, kadang sepi. Lumayanlah bisa buat jajan,” ujarnya.

Beda lagi dengan Rachel Vennya pemilik akun @rachelvennya yang mengawali kegiatannya di medsos dengan jualan online. ”Postingan aku random gitu, hampir setiap hari ada. Awalnya hanya jualan baju dan sharing motivasi gitu. Kekuatan medsos memang besar sekali, aku pun enggak nyangka bisa mendapatkan banyak pengalaman, teman bahkan pekerjaan,” kata Rachel.

Hanya dengan mengunggah foto rumah gadang berwarna biru milik keluarganya di Bukittinggi, Sumatera Barat, follower Rachel bisa datang ke rumahnya. Sayangnya, mereka tak berhasil menemui si selebgram karena sedang keluar rumah. Peristiwa itu terjadi saat Rachel pulang kampung.

Dengan banyaknya selebritas medsos, Rachel merasa tak tersaingi. ”Bahkan, aku pengin berteman dengan mereka, belajar dari mereka,” ujar mahasiswi London School of Public Relations, Jakarta, ini.

Sutradara dadakan

Menurut pegiat medsos Nukman Luthfie, Instagram yang memberikan ruang lebih besar untuk foto dan gambar memang sedang digemari, terutama bagi anak muda. Mereka bisa lebih kreatif dengan foto dan video.

”Lalu, siapa yang populer? Mereka yang bisa memberi konten yang lucu, menghibur bikin hati senang, sampai bikin penasaran. Anak muda generasi Z yang tak punya hambatan teknologi bisa lebih kreatif,” katanya.

Nukman menilai, teknologi medsos yang berkembang pesat telah melahirkan orang-orang yang memiliki kemampuan menjadi sutradara dengan story telling. Kemampuan yang tadinya dimiliki para sineas yang muncul di media mainstream.

”Anak muda muncul dengan video kreatifnya, bermacam-macam. Medsos memang butuh karya menarik perhatian. Kalau sudah menghasilkan sebuah karya dan menjadi viral (populer) di medsos, kita harus konsisten. Harus menarik perhatian audiens,” katanya.

Namun, Nukman mengingatkan, banyak juga postingan yang melampaui batas etika. ”Sejak awal medsos lahir, pertarungan ide tentang batasan umur pengguna medsos selalu muncul. Sebaiknya memang ada sebuah batasan. Kalau terlalu muda, dikhawatirkan belum menghadapi situasi yang sulit seperti bullying,” ujarnya.

Walhasil, medsos kian berpengaruh terhadap dunia nyata. Bagi anak-anak muda kreatif, ini adalah ruang baru yang asyik, terbuka, dan efektif untuk menyebarkan hal-hal positif, termasuk menghasilkan uang secara halal. (SIE)

KIAT

Menjadi Diri Sendiri

Ada beragam jurus yang bisa dijajal kalau kita ingin menjadi terkenal di dunia maya. Saat bersamaan, ada juga beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar postingan di media sosial tidak merugikan orang lain, bahkan memicu dampak negatif. Apa saja itu?

Berikut tips yang kami rangkum dari hasil wawancara dengan pegiat medsos Nukman Luthfie dan psikolog remaja Anna Surti Ariani.

1. Jadilah dirimu sendiri

Kepopuleran si A dan si B tentu akan berbeda. Banyak cara menuju populer. Berceritalah tentang apa yang menjadi passion-mu. Tak usah menjadi orang lain untuk menarik perhatian orang lain.

2. Menciptakan karya

Medsos membutuhkan sebuah karya. Bila ingin mendapatkan follower yang banyak, bikinlah sebuah karya yang unik dan berbeda.

3. Jujur

Hindari membuat konten yang merugikan orang lain. Salah satu caranya dengan memahami etika dan isu jender.

4. Diskusi antarteman

Berdiskusi dengan teman untuk mendapatkan ide mengenai apa saja yang bisa diposting. Belajar dari teman yang memahami media sosial sehingga kita mengetahui apa saja yang pas diunggah dan ditonton banyak orang.

5. Kontrol diri sendiri

Di medsos, kita memang bisa mengungkapkan apa saja. Namun, tidak semua hal bisa diketahui orang lain. Kita bisa mengatur diri supaya tidak meledak-ledak. Bukan jaim, tetapi sebuah fase menuju kedewasaan. (SIE)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Juli 2016, di halaman 24 dengan judul “Selebritas Dunia Maya yang Menggoda”.