Anak Desa Keren : Berani Berekspresi Tanpa Batas

0
1075

TANGERANG, KOMPAS CORNER – Selama semangat dan gelora untuk berkarya masih terpendam di dalam diri, maka takkan ada satupun hal yang mampu menghambat ataupun menghentikan seseorang dalam berkarya seni. Keterbatasan sarana & prasarana, minimnya sumber daya yang tersedia dan beragam rintangan lain seolah tak punya makna begitu semangat dan gelora untuk berkarya seni telah bangkit. Dengan berkarya, seseorang akan menemukan gairah dalam hidup dan mampu memaknai arti kehidupan sesungguhnya. Adanya keinginan kuat untuk memperkenalkan seni kepada anak-anak yang tinggal di pedesaan lantas mendorong tim Social Designee menyelenggarakan kegiatan sosial edukatif yang berorientasi pada pendidikan, yakni “Anak Desa Keren” pada Minggu (24/04) di SDN Curug Wetan V, Tangerang.

Terlaksananya kegiatan sosial edukatif ini tentunya tak terlepas dari dukungan yang berasal dari berbagai pihak, yakni Harian Kompas, Kompas Corner, mahasiswa Univeristas Multimedia Nusantara (UMN) dan sejumlah pihak terkait lainnya. Dalam hal ini, Harian Kompas, sebagai salah satu anak perusahaan dari badan Kompas Gramedia mendukung secara penuh kegiatan sosial “Anak Desa Keren”, sebab nilai-nilai yang tersirat di dalam kegiatan tersebut mencerminkan nilai 5C (Caring, Credible, Competent, Competitive, Customer Delight) yang merupakan nilai panutan bagi Kompas Gramedia. Acara yang diselengarakan oleh tim yang terdiri atas 3 orang mahasiswa, yakni Ryan Sucipto, Regina Devine, dan Ly Agung mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah dan warga sekitar.

Tak hanya mempertemukan seni dengan anak-anak pedesaan, namun “Anak Desa Keren” juga menanamkan pengetahuan dan wawasan dasar yang tak melulu membahas soal seni. Tiga kisah legendaris anak-anak, yakni Cinderella, Roro Jonggrang, dan Nyi Anteh yang dibawakan oleh Ryan Sucipto menjadi materi pembuka dalam acara “Anak Desa Keren”.

Ketiga kisah legendaris anak-anak disampaikan oleh Ryan Sucipto dalam bentuk video animasi.
Ketiga kisah legendaris anak-anak disampaikan oleh Ryan Sucipto dalam bentuk video animasi.

Ketiga kisah tersebut dikemas ke dalam bentuk video animasi yang atraktif  dan edukatif agar setiap anak mampu mengikuti ketiga kisah tersebut dengan mudah.

Usai menyaksikan video animasi, siswa-siswi SDN Curug Wetan V diajak untuk turut aktif dalam berkarya seni. Hasil karya seni anak-anak yang terlibat dalam acara ini kemudian dirangkai dalam sebuah pameran. Antusias dan kegembiraan yang dirasakan oleh siswa-siswi SDN Curug Wetan V semuanya tertuang di dalam hasil karya seni mereka.

Ungkapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi disampaikan oleh Riyatin,S.pd, selaku guru kelas satu SDN Curug Wetan V. Ia berharap dengan diadakannya kegiatan sosial “Anak Desa Keren”, siswa-siswinya mampu mengenal diri jauh lebih baik dan mampu mengembangkan bakat di bidang seni rupa secara optimal. Tim Social Designee juga berharap bahwa dengan diadakannya “Anak Desa Keren”, setiap anak-anak pedesaan, khususnya siswa-siswi SDN Curug Wetan V mampu “bersahabat” lebih jauh dengan karya seni.

Kegiatan "Anak Desa Keren" disambut  gembira oleh siswa-siswi SDN Curug Wetan V.
Kegiatan “Anak Desa Keren” disambut gembira oleh siswa-siswi SDN Curug Wetan V.

 

Penulis : Usis Gita Devianti

Editor : Editorial Kompas Corner