Menilik Google Fi Lebih Dekat

0
1250

TANGERANG — Sebagian besar masyarakat di Indonesia mungkin masih belum banyak mendengar Google Fi, salah satu layanan besutan perusahaan raksasa teknologi Google. Meskipun beberapa media online di Indonesia sudah sempat membahas mengenai Google Fi, namun pembahasan tersebut dirasa cukup singkat dan belum mendapatkan banyak atensi dari masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kali ini untuk membahas mengenai Google Fi secara lebih mendalam.

Secara singkat, Google Fi merupakan layanan yang memungkinkan bagi pengguna ponsel cerdas untuk menikmati akses Internet (Interconnected Networkunlimited dengan kecepatan tinggi. Layanan yang secara resmi diluncurkan pada April 2015 di Amerika ini telah menarik banyak perhatian dari para pengguna telepon genggam cerdas di daerah peluncurannya, khususnya bagi mereka yang memiliki ponsel Android. Lantas, apa yang menjadikan Google Fi layak dilirik oleh banyak orang?

Sebelum membahas lebih mendetail, ada beberapa hal mendasar yang perlu diketahui mengenai Google Fi. Pertama, Google Fi mengandalkan jaringan Wi-fi (Wireless Fidelity) publik sebagai akses Internet. Wi-fi publik yang dimaksud ialah jaringan Wi-Fi yang bertebaran di cafe, stasiun, dan tempat umum lainnya. Jika jaringan Wi-Fi yang tersedia dalam kondisi lemah dan tidak stabil, maka ponsel secara otomatis akan menggunakan paket data 4G LTE (Long Term Evolution) yang disediakan oleh provider telekomunikasi Amerika, yakni Sprint dan T-Mobile.

Hal berikutnya yakni hanya ponsel Nexus 6, Nexus 6P, dan Nexus 5x yang bisa menikmati layanan Google Fi. Hal itu dikarenakan Project Fi SIM card milik Google saat ini baru bisa berjalan pada perangkat mobile teranyar milik Google. Sementara itu, belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Google sendiri mengenai perilisan Google Fi untuk perangkat mobile lainnya.

Lalu, apa yang membedakan SIM card yang umumnya digunakan di ponsel dengan Project Fi SIM Card? Pihak Google mengklaim bahwa SIM card biasa hanya memungkinkan ponsel pengguna untuk terhubung ke dalam satu jaringan selular saja. Namun, beda halnya dengan Project Fi SIM card. Project Fi SIM card memungkinkan ponsel pengguna untuk terhubung ke dalam banyak jaringan alias multiple network dalam satu waktu.

Jika demikian adanya, mengapa banyak orang masih melirik project Fi ini? Salah satu alasan yang mendasar ialah biaya akses Internet yang rendah. Dengan biaya $20 untuk paket Fi Basic dan biaya tambahan $10 untuk setiap paket data sebesar satu Gigabyte, pengguna mampu menikmati akses Internet unlimited dengan kecepatan tinggi.  Pengguna tidak akan lagi dibebankan oleh biaya telepon dan SMS (Short Message Service), mengingat kedua layanan memanfaatkan akses Internet sepenuhnya.

Tidak seperti provider telekomunikasi selular lainnya, Google Fi akan mengembalikan biaya paket data $10, jika pengguna tidak memanfaatkan layanan paket data tersebut. Biaya paket data dikenakan ketika ponsel pengguna tidak memperoleh sinyal Wi-Fi. Jika pengguna hanya menggunakan 600 MB (MegaBytes), maka Google tetap mengembalikan biaya paket data sebesar $2 kepada pengguna layanan.

Selain bermain dari sisi harga, Google Fi juga menawarkan akses Internet dengan kecepatan tinggi nan stabil berkat ketersediaan Wi-FI. Google Fi memungkinkan ponsel pengguna untuk terkoneksi ke dalam jaringan Wi-Fi yang tercepat dan terstabil, serta menawarkan tingkat keamanan dengan mengenkripsi data pribadi milik pengguna.

Sayangnya hingga saat ini, Google Fi masih belum bisa dinikmati oleh pengguna ponsel Nexus 6 di tanah air. Dibutuhkan sarana dan prasarana, serta infrastruktur yang memadai untuk mewujudkan layanan Google Fi.  Bukan hanya itu, beberapa operator nusantara juga masih belum siap dan merasa khawatir jika layanan Google Fi masuk ke Indonesia.

“Menurut saya, pemerintah perlu mengkaji izin untuk service (Google Fi) tersebut karena Google adalah pemain baru, dari luar, yang masuk ke bisnis telekomunikasi”, ujar Chief Executive Officer (CEO) XL Dian Siswarini, pada 23 April 2015. Rasa khawatir yang muncul memang beralasan, mengingat Google termasuk salah satu perusahaan teknologi dunia yang bermodal besar, sehingga sangat mungkin bagi Google untuk membangun infrastrutkur yang lebih baik dibandingkan dengan infrastruktur yang ada saat ini di Indonesia. Kebijakan pengembalian biaya paket data yang tidak terpakai oleh pengguna milik Google Fi juga berpotensi untuk mengacaukan keuntungan semua provider di Indonesia.

 

Sumber : fi.google.com, techradar.com, cnet.com, merdeka.com

Penulis : Elisabeth