Produsen elektronik asal Jepang, Sony, memperkenalkan dua varian telepon seluler untuk pasar Indonesia di akhir September lalu. Dua tipe, yakni M5 dan C5 Ultra, yang merupakan ponsel di kelas menengah dengan harga jual Rp 6 juta untuk M5 dan Rp 4,75 juta untuk C5 Ultra, diperkenalkan secara bersamaan. Keduanya memiliki keunggulan di bagian kamera.
Xperia M5 merupakan ponsel yang diluncurkan dengan harga yang lebih terjangkau ketimbang seri Z, tetapi memiliki fitur andalan, yakni kamera belakang dengan resolusi 21,5 megapiksel dan kamera depan 13 megapiksel. Hingga kini, inilah kamera dengan resolusi terbesar yang pernah disematkan Sony ke ponsel yang dijual di Indonesia, bahkan melalui spesifikasi yang dimiliki Xperia Z3 Plus yang memiliki kamera dengan resolusi 20,7 megapiksel.
Begitu pula teknologi kamera M5 memboyong teknologi hybrid AF dari kamera yang memanfaatkan fitur phase detection yang menghitung jarak obyek berikut fokus dari sensor-sensor yang dipasang di sekitar lensa sehingga lebih cepat mendapatkan gambar tajam. Fitur lain adalah contrast detection yang mencari titik fokus dengan kontras tertinggi antarpiksel.
Masih menggunakan fitur kamera yang sama, terdapat beberapa moda yang bisa digunakan untuk memperkaya gambar lewat efek augmented reality. Kemampuan foto di kondisi rendah pencahayaan juga didukung dengan ISO 3200. Dari segi video, M5 mampu mengambil gambar bergerak dengan resolusi 4K.
Menggunakan prosesor delapan inti helio X10 buatan Mediatek berkecepatan 2 gigahertz dan RAM 3 gigabit, M5 yang memiliki layar resolusi definisi tinggi penuh (Full HD) berukuran 5 inci mempertahankan ciri khas seri Xperia, yakni tahan air dan debu. Baterai berkapasitas 2.600 mAh ditanamkan di dalam badan ponsel ini.
Berikutnya adalah tipe C5 Ultra yang didapuk sebagai perangkat bagi mereka yang gemar membuat swafoto alias selfie. Hal itu tidak lepas dari sepasang kamera dengan resolusi 13 megapiksel yang dipasang di depan ataupun belakang. Kamera depan memiliki lensa lebar dan memiliki lampu LED ataupun otofokus.
Prosesor yang digunakan C5 Ultra juga buatan Mediatek dengan spesifikasi delapan inti berkecepatan 1,7 gigahertz dan didampingi RAM 2 gigabit. Sama seperti M5, tipe ini mampu berjalan di jaringan LTE CAT 4.
Dengan ukuran layar 6 inci, daya tarik ponsel ini terletak pada tampilan layar yang nyaris tanpa pinggiran atau bezel.
Konten
Menurut Manajer Pemasaran Sony Mobile Indonesia Ika Paramitha, dua tipe yang diluncurkan di Indonesia sudah disesuaikan dengan riset pasar yang mereka lakukan terlebih dahulu. Salah satu poinnya adalah pemilihan varian dua kartu SIM seperti salah satu aspirasi yang kerap dilontarkan pengguna telepon seluler Tanah Air.
Pun demikian dengan harganya. Pasar Indonesia tengah dibanjiri ponsel dengan spesifikasi hampir sama seperti prosesor delapan inti dan RAM 2 gigabit, tetapi dengan harga sekitar Rp 4 juta. Sony tetap bergeming dengan keputusan mereka untuk mematok harga jual tersebut. ”Ini sudah sesuai dengan riset yang kami buat. Yang ditawarkan adalah pengalamannya karena ponsel tersebut bagian dari ekosistem perangkat elektronik buatan Sony dan umumnya mereka yang sudah memilih ini enggan untuk mencoba yang lain,” kata Ika.
Begitu pula dengan infrastruktur distribusi konten digital dalam bentuk musik atau video sudah dimiliki oleh Sony. Langganan layanan musik digital selama enam bulan senilai Rp 1,8 juta secara gratis bisa dinikmati pengguna ponsel Xperia. Dengan koneksi internet yang kencang, film definisi tinggi pun bisa diunduh untuk dinikmati di layar ponsel.
(Didit Putra Erlangga Rahardjo)
Versi cetak artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 Oktober 2015