Pesta perpisahan sebelum meninggalkan seragam putih abu-abu selalu penuh warna. Hampir semua sekolah mengadakan acara untuk melepaskan siswa-siswanya yang sudah lulus (”prom night”). Pesta yang unik dan menarik pasti membutuhkan waktu persiapan. Untuk itulah, SMAK 1 BPK Penabur Bandung mulai bersiap-siap jauh-jauh hari sebelum kelulusan.
Salah satu persiapan yang paling penting untuk prom night adalah dana. Salah satu anggota panitia prom night tahun depan, Tamara Chandra, mengatakan, saat ini panitia sedang bersiap-siap mencari dana sekaligus menentukan tema. ”Sampai sekarang ada tiga usulan tema yang sedang dipertimbangkan, yaitu futuristic, clock tower, dan great gatsby. Sepertinya sih mengerucut ke dua pilihan: futuristic atau clock tower,” kata Tamara. Menurut Tamara, persiapan prom night tahun 2016 memang sudah dilakukan sejak Agustus lalu karena momennya bertepatan dengan 50 tahun SMAK 1 BPK Penabur, Bandung.
”Kami juga ingin membuat sesuatu yang spesial untuk perpisahan dengan teman-teman. Ada usulan untuk mengundang artis, tetapi nanti takutnya yang datang malah karena ingin melihat artis, bukan spesial untuk kami,” ujarnya.
Konsep unik
Untuk tahun depan, panitia belajar dari pengalaman kakak-kakak kelas yang sudah lulus. Juni lalu, SMAK 1 BPK Penabur memilih tema ”Once Upon a Time” untuk prom night yang diadakan di Hotel Hilton, Bandung.
Kalian pasti kenal dengan karakter-karakter dongeng, seperti Snow White serta Peter Pan dan kawan-kawannya, kan? Prom night ”Once Upon a Time” merupakan gabungan dari berbagai macam dongeng yang ada. Terinspirasi dari serial televisi berjudul ”Once Upon a Time”, kami tidak hanya mengangkat tema dan konsep dari satu cerita dongeng saja. Dari hall sampaiballroom semuanya dihiasi aneka dekorasi yang biasa kita lihat di film Cinderella, Alice in Wonderland, dan kisah dongeng lain. Mengingat malam itu menjadi malam terakhir kebersamaan seluruh siswa kelas XII, kami menciptakan suasana kebersamaan yang menyenangkan sekaligus mengharukan. Hall menujuballroom dibuat maze atau biasa kita sebut labirin. Di sebuah pojok labirin, foto-foto angkatan selama tiga tahun dipajang. Kami pun sangat terharu ketika melihat foto-foto tersebut mengingat begitu banyak kejadian yang telah terjadi pada masa SMA kami. Labirin diakhiri dengan wall of fame dan photobooth. Seluruh siswa bisa mengambil foto di dua spot tersebut.
Pembukaan acara prom night ”Once Upon a Time” ini juga dibuat layaknya memasuki dunia dongeng. Pintu Ballroom Hotel Hilton yang dihias seperti sebuah gerbang (gate) istana pun dibuka. Diiringi musik dari band C4, seluruh siswa memasuki gerbang menuju ballroomsampai akhirnya acara dimulai.Acara diawali makan malam bersama. Hidangan makan malam menambah kebahagiaan pertemuan kami dan seluruh guru yang datang pada malam hari itu. Bukan hanya menikmati hidangan, kami pun menikmati penampilan dari beberapa pengisi acara band sekolah kami. Kami ingin acara prom night ”Once Upon a Time” ini bukan hanya menjadi acara perpisahan semata, melainkan juga bisa menjadi wadah kreativitas.
Kegiatan sosial
Selama tujuh bulan, panitia prom night mempersiapkan acara perpisahan ini. Persiapan mulai memilih konsep sampai pencarian dana dilakukan panitia yang terdiri atas siswa kelas XII.
”Pemilihan tema dan dekorasi enggak gampang karena harus menampung semua aspirasi dan menyortir mana yang lebih bagus dan yang kurang, sesuai dengan budget yang kami miliki. Di sinilah kami belajar bekerja sama dan berorganisasi,” ujar Koordinator Prom Night SMAK 1 BPK Penabur Bandung Joshua Christianto.
Panitia pun tidak hanya melakukan pencarian dana untuk prom night, tetapi juga ditujukan untuk kegiatan sosial. Sebagai ucapan syukur kami atas kelulusan dan tiga tahun masa SMA yang telah kami alami, sejumlah dana yang telah terkumpul kami gunakan untuk berbagi dengan pihak yang membutuhkan. Kami pun sangat bersyukur dapat berkunjung ke panti asuhan.
Panti asuhan yang kami kunjungi adalah Panti Asuhan Bhakti Luhur ALMA yang menampung dan merawat anak-anak berkebutuhan khusus. Kami pun berbaur dan bermain bersama anak-anak panti asuhan. Rasanya sangat senang dan terharu melihat kebahagiaan yang mereka tunjukkan di tengah keterbatasan yang dimiliki. Selanjutnya kami mengunjungi Panti Asuhan Al-Yassin yang menampung lebih kurang 40 anak berusia 3 tahun hingga 17 tahun. ”Selama pencarian dana, jujur saya merasa lelah dan stres, tetapi semua itu terbayarkan setelah semua rangkaian acara prom night dan kegiatan sosial berjalan lancar. Kami merasa semua kerja keras kami bisa menjadi berkat untuk orang lain,” tutur Koordinator Seksi Dana Angel Lukito. Selain kegiatan sosial, kami juga ikut berdonasi ke Anchor of Hope Foundation, sebuah organisasi nonprofit yang didirikan anak muda Indonesia untuk membantu anak-anak yang membutuhkan di sejumlah kota di Indonesia, dalam hal pendidikan dan kesehatan.
Buat kami prom night ”Once Upon a Time” ini merupakan wadah kami untuk belajar dan mencoba hal-hal baru, terutama dalam hal kreativitas, berorganisasi, kepemimpinan, dan kerja sama. Pengalaman ini merupakan pengalaman yang bernilai dan tak terlupakan buat angkatan kami, angkatan SMAK 1 XLIX.
Apa Itu ”Prom Night”?
Prom night merupakan salah satu tradisi di Amerika Serikat yang diadaptasi siswa tingkat akhir di sejumlah sekolah di Indonesia. Prom night di negara lain sebenarnya merupakan malam perpisahan dengan kita sama-sama menikmati makan malam bersama, melakukan pesta dansa, dan menghabiskan malam perpisahan bersama-sama. Prom night bukan pentas seni, melainkan malam perpisahan. Karena itu, kehadiran seluruh siswa bahkan guru harus diperhatikan. Acara yang bagus, tema unik, serta dekorasi yang mewah tidak akan berarti apabila tujuan acara perpisahan dan suasana kebersamaan bagi seluruh siswa tidak tercapai. Bentuk panitia prom night yang dapat mewadahi aspirasi siswa seluruh angkatan. Acara prom night tidak akan berhasil tanpa dukungan dari seluruh siswa satu angkatan.
Ciptakan tema prom night yang unik yang dapat menjadi wadah kreativitas para siswa serta mengundang antusiasme seluruh siswa. Buat kegiatan dan konsep acara yang semenarik mungkin dan melibatkan siswa-siswa dari aneka kelompok. Jangan sampai yang terlibat hanya mereka yang populer atau hits saja. Hargailah guru dengan mengundang mereka datang ke prom night. Kelulusan siswa tidak mungkin tercapai tanpa jasa para guru.
(Tim Penulis SMAK 1 BPK Penabur Bandung: Anisa Natalia & Caroline Marta)
Versi cetak artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 2 Oktober 2015, di halaman 34