Masih ingat penyanyi belia Gita Gutawa mendendangkan lagu-lagunya seperti ”Parasit”, ”Mau Tapi Malu”, dan ”Bukan Permainan”? Segar, ceria, dan menggemaskan. Di album terbarunya, The Next Chapter, Gita yang bertambah dewasa menyajikan racikan musiknya yang baru: lebih matang dan lebih ”berat” dengan balutan orkestra yang tebal.
Album The Next Chapter yang diproduseri sendiri oleh Gita Gutawa berisi 11 lagu. Album ini terdiri dari tujuh lagu berbahasa Indonesia dan tiga lagu berbahasa Inggris. Sampulnya berwarna merah jambu keabuan, dengan lukisan raut wajah Gita yang kini tumbuh menjadi perempuan muda yang makin matang. Tidak ada lagi kesan remaja.
Pada lagu pertama, ”Bila Masih Cinta”, Gita menyentak dengan intro lagu yang mengingatkan pada lagu berjudul ”Viva La Vida” milik band Inggris, Cold Play, yang dibawakan dengan iringan musik orkestra. Balutan orkestra di lagu berkisah tentang cinta itu segera memunculkan imaji akan sosok Gita yang baru dengan karya-karya yang lebih ”matang” meski bukan kali pertama ini Gita menyanyikan lagu dengan iringan orkestra.
Lirik lagu yang juga ditulis oleh Gita ini terdengar lebih serius. Tidak ada permainan kata-kata yang jenaka seperti pada lagu-lagu hit miliknya terdahulu, salah satunya lagu ”Parasit”. Di lagu ”Bila Masih Cinta”, Gita mengungkapkan perasaan cinta dengan kalimat-kalimat lugas.
”Ku tak bisa membuatmu/merasakan hal yang sama/Jika memang kau tak mau/Aku tak bisa jadikanmu/Seperti yang aku mau/Jika kau tak biarkanku…” Lirik semacam ini juga terdapat dalam lagu-lagu lainnya di album The Next Chapter.
Satu ciri khas yang masih tetap melekat adalah suara sopran Gita yang unik. Kekhasan ini yang segera membuat orang mengenali suara Gita dalam setiap lagu yang dibawakannya di album ini. Namun kali ini, Gita tidak memacu suaranya terlalu tinggi. Garapan orkestra, menjadikan lagu-lagu yang disajikan terkesan berbeda, lebih kompleks.
Belajar banyak
Salah satu lagu yang menunjukkan kematangan Gita baik sebagai penyanyi maupun musisi adalah ”Scary Love”. Lagu yang musik dan liriknya dikerjakan oleh Gita ini enak didengar. Vokal Gita terdengar penuh dan lincah menari-nari di setiap lirik yang diucapkan dalam bahasa Inggris tersebut. Aransemen musiknya tertata rapi. Kentara sekali apabila dalam perjalanannya di dunia musik, Gita telah belajar banyak.
Lagu lain yang juga menarik untuk disimak adalah ”Hingga Akhir Waktu”. Lagu ini merupakan lagu lawas milik band Nineball yang dinyanyikan dengan aransemen baru oleh Gita. Berbeda dengan lagu aslinya yang berirama lebih cepat, Gita membawakan lagu ini dengan irama lambat. Iringan orkestra, menjadikan lagu ini terasa mendayu-dayu.
Kesan melankolik dan mendayu-dayu ini cukup mendominasi lagu-lagu yang dalam The Next Chapter. Dari awal hingga akhir, album ini didominasi oleh lagu-lagu cinta yang mellow. Sosok Gita yang ceria, riang, dan menggemaskan, terkubur oleh lagu-lagu yang mellow, melankolik.
Album ini menandai babak baru seorang Gita Gutawa. Menandai sebuah perubahan dari sosok penyanyi belia dengan lagu-lagu riang menjadi penyanyi yang lebih dewasa, matang dengan karya yang lebih serius. (DOE)
Artikel ini di muat di KOMPAS Minggu