“Cakram Dinding CeRia”, Si Pengukur Status Gizi

1
868

Lo lagi diet? Badan udah kurus, kok diet”

“ iya lagi diet. Gue tuh gendut tau”

Sering kali kita mendengar percakapan di atas, biasanya percakapan ini dilakukan oleh remaja khususnya SMA. Mereka mengklaim mempunyai badan yang kurus. Hal ini merupakan pemahaman keliru yang biasa terjadi di kalangan remaja. Jika pemahaman yang keliru ini terus berkembang khususnya di kalangan remaja akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti stunting (kurang gizi kronis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan), kegemukan, dan kekurangan gizi. Maka apa yang harus dilakukan?

Empat mahasiswa program studi Gizi Universitas Sahid Jakarta, Kristina Magdalena, Aulia Rizki Rinalda, Nadya Wulanningsih, Raden Ajeng Wahyu Murti Ningsih, dan dosen pendamping Khoirul Anwar memberi solusi bagi remaja yang mempunyai pemahaman keliru mengenai status gizi.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat, mahasiswa Universitas Sahid Jakarta tersebut membuat inovasi dengan menciptakan alat pengukur status gizi yang praktis bagi remaja, yaitu Cakram Dinding CeRia (Cek Gizi Remaja). Remaja menjadi sasaran dari penggunaan alat itu.

Alat ini diciptakan karena belum ada alat praktis dan menarik yang dapat mengukur status gizi remaja. Pengukuran status gizi sangat penting untuk dilakukan, karena pada fase remaja merupakan fase pertumbuhan yang signifikan dan memerlukan zat gizi yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Cegah malgizi

Cakram Dinding CeRia bertujuan membantu para remaja untuk mengetahui status gizinya dan mencegah malgizi (kekurangan gizi). Cakram Dinding CeRia terdiri dari dua alat, cakram dan bagan. Cara penggunaan alat ini adalah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, menghitung kategori indeks massa tubuh (IMT), menghitung kategori status gizi dengan bagan, lalu mencatat hasil yang diperoleh.

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah salah satu cara untuk mengukur status gizi dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan. IMT mempunyai rumus IMT = BB (kg) / Tinggi Badan 2 (m). dengan adanya alat ini, untuk mengukur IMT menjadi lebih cepat, praktis, dan menarik.

Uji coba alat ini telah dilakukan pada saat kegiatan pameran Indonesian Science Day yang bertempat di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta. Kegiatan pengukuran status gizi remaja menggunakan Cakram Dinding CeRia dilakukan sebagai uji coba untuk mengetahui kecocokan alat pada remaja.

Pengunjung sebagian besar merupakan siswa SMA yang berasal dari se-Jabodetabek. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pameran ini yaitu Cakram Dinding CeRia merupakan alat pengukur status gizi remaja yg cocok bagi remaja, karena banyak siswa SMA yang tertarik kepada alat ini, serta desainnya yang menarik perhatian.

Capaian dari Program ini sebesar 77 persen, program Cakram Dinding CeRia memiliki peluang untuk diperbanyak dan disebarluaskan di sekolah-sekolah khususnya yang ada di Jakarta maupun dalam skala yang lebih luas, seperti di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Diharapkan keberadaan alat itu bisa untuk mencegah malgizi di Indonesia dengan cara meningkatkan pengetahuan mengenai status gizi agar remaja Indonesia mempunyai status gizi yang baik.

Kristina Magdalena, mahasiswa Program Gizi Universitas Sahid Jakarta 

 

 

1 COMMENT

Comments are closed.