Menuju Generasi Milenial Yang Berpikir Kritis

0
912

Kompas sebagai media pemegang amanat hati nurani rakyat, bekerja sama dengan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), mengadakan acara Kompas Saba Kampus di Auditorium Benecdictus UKWMS dengan mengangkat tema “Peran Generasi Milenial terhadap Media yang Kekinian”, Jumat (5/10/2018), di Surabaya. Acara Kompas Saba Kampus ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan pengarahan kepada mahasiswa-mahasiswi agar dapat memilah segala informasi yang ada dalam segala macam bentuk media yang diakses dengan bijak.

Dalam acara ini terdapat beberapa rangkaian seminar dan workshop yang dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama bertemakan: Tantangan Industri Media dalam Mempertahankan Kredibilitas dan Kualitas Jurnalistik dalam Revolusi Industri yang disampaikan oleh Mohammad Bakir selaku Managing Director Kompas.

Sesi kedua bertemakan: Organisasi dalam Tantangan Perubahan (Revolusi Industri 4.0) yang disampaikan oleh Ayu Kartika selaku HRD Manager Kompas dan sesi yang terakhir bertemakan: Tantangan Industri Media dalam Mempertahankan Kredibilitas dan Kualitas Jurnalistik dalam Revolusi Industri, yang disampaikan oleh Sumpono Banuardi selaku Digital Technology Manager Kompas.

Acara ini dihadiri sekitar 300-an peserta yang memberikan apresiasi dan kontribusi tinggi sehingga berjalan dengan begitu menyenangkan. Ada beberapa hal unik yang terjadi saat MC memberikan kuis pertanyaan, salah satunya ialah ketika para peserta berlomba-lomba untuk menanyai program manager Kompas Corner UKWMS.  Mereka berlarian bahkan sampai menarik-narik tangan kawannya.

Melihat antusias yang begitu luar biasa dari para mahasiswa, tentunya memberikan warna tersendiri dari acara tersebut. Ayu Kartika selaku HRD Manager Kompas mengatakan bahwa KOMPAS akan terus menyesuaikan diri dengan era digitalisasi yang sedang berkembang. “Berpikir kritis, mampu menyeleksi segala informasi yang ada, tekun dan menjadi generasi milenial yang bermutu menjadikan anda sebagai pemuda/pemudi bangsa yang berintegritas dan berdaya saing” tutupnya.

Penulis: Theresia Oktaviona Temaluru