Persembahan Wayang Kulit Dari Mahasiswa dan Dosen UNNES

0
86

 

Yunus Abdul Jabbar membawakan lakon “Semar Mbabar Jati Dhiri” dengan terampil, Selasa (29/10/2024). Foto: Risywan Taufiq

Bulan Oktober merupakan bulan yang diperingati sebagai bulan bahasa dan sastra di Indonesia. Banyak sekali event-event  Bahasa dan sastra yang bermunculan seperti lomba-lomba, pertunjukan, dan perayaan lainnya yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu menjadi bentuk antusias masyarakat Indonesia dalam rangka menyambut datangnya bulan Bahasa dan sastra.

Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang tidak kalah antusias dalam merayakan bulan Bahasa tahun 2024. Mereka mengadakan perayaan bulan Bahasa dan seni yang memiliki berbagai rangkaian acara. Mulai dari workshop, ngaji Bahasa, FBS mengabdi, lomba-lomba bahasa dan acara-acara lain yang dilaksanakan mulai bulan September, dimeriahkan seluruh dosen dan mahasiswa FBS.

 

Banyak mahasiswa dari berbagai fakultas hadir menonton pertunjukan wayang, Selasa (29/10/2024). Foto: Risywan Taufiq

Mahasiswa dan dosen

Pertunjukan wayang pakeliran padhet dengan lakon “Semar Mbabar Jati Dhiri” yang diselenggarakan pada Selasa (19/10/2024) memuncaki perayaan bulan bahasa dan seni. Pertunjukan wayang yang dimulai pada pukul 12.00 ini dibawakan oleh tiga dalang sekaligus. Dua dalang di antaranya merupakan mahasiswa FBS UNNES.

Mereka adalah Muhammad Farhan Alfawwaz, mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Musik, Yunus Abdul Jabbar, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dan Sindhunata Gesit Widuharta, Teater Lingkar Semarang. Mereka membawakan cerita wayang lakon Semar mbabar Jati Dhiri.

“Lakon Semar Mbabar Jati Dhiri ini menceritakan tokoh Semar yang mengingatkan para ksatria untuk selalu kembali ke jalan yang benar. Lakon ini juga memiliki banyak pesan, salah satunya dan yang paling utama yaitu mengajak manusia untuk selalu berbuat kebaikan selama masih hidup,” ujar Yunus.

Pertunjukan wayang diiringi oleh tim Karawitan Dhomas yang juga berasal dari Fakultas Bahasa dan Seni UNNES. Tim Karawitan tak hanya beranggotakan mahasiswa, para dosen FBS juga turut bergabung.

 

Persembahan dari Panembahan Khidmir di sela-sela pertunjukan wayang, Selasa (29/10/2024). Foto: Risywan Taufiq

 

Selain pertunjukan wayang, ada juga pertunjukan oleh Panembahan Khidmir dari Pondok Pesantren Salafiyah Az-Zuhri, Katileng. Dipimpin oleh Sindhunata W.S, Panembahan Khidmir mempersembahkan lantunan tembang jawa yang berisi ketauhidan Islam. Penampilan tersebut diiringi kombinasi berbagai alat musik mulai dari rebana, gamelan, dan biola.

Hal baru

Pertunjukan wayang merupakan hal baru bagi mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni. Nashim (22), mahasiswa Prodi Penddikan Bahasa dan Sastra Jawa merasa tertarik dengan pertunjukan wayang tersebut.

“Acara perayaan Bulan Bahasa dan Seni ini sudah menjadi rutinitas sejak lama. Tapi yang membuat terasa lebih baru ya ada pertunjukan wayang ini.  Biasanya pertunjukan wayang disimpan untuk memeringati Hari Wayang Nasional. Adanya pertunjukan ini membuat saya lebih antusias,” ujarnya

Cerita lakon Semar Mbabar Jati Dhiri dibuka dengan sangat meriah. Penonton yang hadir tak hanya mahasiswa, namun juga dosen FBS. Banyak pula yang berasal dari fakultas lain.

Penulis: Risywan Taufiq, mahasiswa Universitas Negeri Semarang