Jaga Kelestarian Lingkungan, Mahasiswa KKN PPM UGM Menanam Mangrove di Raja Ampat

0
210

Pada hari Sabtu (8/7/2023), Mahasiswa KKN-PPM UGM menanam 100 pohon mangrove di Pesisir Pantai Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat. Kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan di dua wilayah tugas KKN-PPM UGM, yakni Kampung Warsambin dan Kampung Mumes. Kegiatan ini dilakukan oleh 30 orang mahasiswa KKN dengan melibatkan masyarakat beserta dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Raja Ampat.

Penanaman mangrove dilakukan sebagai upaya pelestarian mangrove dalam optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam lokal di wilayah Teluk Mayalibit. Penanaman ini diharapkan dapat membawa manfaat dalam menjaga ekosistem perairan antara pesisir dan laut yang ada di Kampung Mumes dan Warsambin. Hal yang melatarbelakangi penanaman mangrove oleh mahasiswa KKN UGM adalah adanya potensi besar kedua kampung sebagai tempat wisata sehingga pengoptimalan daerah pesisir pantai dapat dilakukan dengan menjaga kelestarian tanaman mangrove.

“Penanaman mangrove ini dilakukan untuk mencegah kelestarian mangrove di kampung warsambin yang saat ini jumlahnya sudah mulai berkurang. Tanaman mangrove dapat menjadi potensi besar sebagai tempat wisata misalnya sebagai objek pemandangan. Lestarikan mangrove untuk keberlangsungan karena manfaatnya banyak sampai anak cucu kita nanti,” kata Jihan selaku penanggung jawab penanaman mangrove, salah satu anggota tim KKN sub-unit Warsambin.  

Sebelum melakukan kegiatan penanaman, beberapa anggota tim KKN-PPM UGM terjun secara langsung untuk belajar menanam dan mengambil bibit mangrove di Pulau Friwen, Waigeo Selatan yang masyarakatnya sudah lebih aktif dan telah bersinergi dengan  Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam melakukan kegiatan pelestarian mangrove.

Untuk mengambil 100 bibit mangrove, tim KKN-PPM UGM perlu menyusuri laut menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh kurang lebih 2-3 jam. Ketersediaan 100 bibit mangrove di pulau Friwen adalah hasil dari kerja sama antara mahasiswa KKN dengan Kelompok Tani Mangrove Kampung Friwen.

Penanaman mangrove ini diharapkan dapat memberi manfaat baik seperti melindungi dan mencegah kawasan pesisir pantai dari abrasi serta menjadi tempat ekowisata bagi warga setempat dan turis luar. Selain itu, tim KKN-PPM juga berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan secara berkala untuk menjaga kelestarian mangrove di wilayah Kampung Mumes dan Kampung Warsambin.

Peserta KKN-PPM UGM menanam bibit mangrove di Kampung Warsambin, Teluk Mayalibit, Kab. Raja Ampat. Foto: Dicky Eka Setyawan

Penulis: Kezia Sharon Urbinas, Fakultas Hukum, UGM