Tren “Lashlifting” Sudah Cantik, Bisa Jadi Bisnis

0
3086

“Kalau menurutku, yang paling penting itu riasan mata ya, karena memang perubahan di wajahnya langsung kelihatan” – Shella Lie (25).

Kini, kecantikan merupakan aspek penting dalam kehidupan wanita. Ada berbagai alasan mereka untuk tampil cantik, seperti tuntutan perkerjaan, hobi dandan, bahkan ada juga yang hanya ingin tampil menarik di depan orang lain.  Melihat fenomena ini banyak cara yang disediakan para pemilik salon kecantikan terutama pada bagian bulu mata.

Bulu mata merupakan bagian terpenting dalam menunjang tampilan mata. Namun, tidak semua wanita memiliki bulu mata yang tebal, hitam, dan lentik. Akhirnya beragam cara dilakukan untuk menyempurnakan bulu mata, seperti penjepit bulu mata, maskara dan bulu mata palsu. Namun, seiring dengan kebutuhan manusia yang tidak ada habis-habisnya, selalu ada kekurangan pada masing-masing cara, hingga akhirnya ditemukan teknik lash lifting.

Banyak wanita yang saat ini mencari alternatif cara bagaimana agar tetap terlihat cantik tanpa harus menjepit bulu mata setiap hari. Teknik lash lifting merupakan teknik pelentikan bulu mata asli dengan menggunakan obat khusus, berbeda dengan lash extension yaitu penambahan jumlah bulu mata dengan menggunakan bulu mata palsu yang dianggap kurang natural. Lash lifting akan bertahan kurang lebih 3 bulan, sedangkan lash extension hanya bertahan 1 bulan saja. Dengan melentikkan bulu mata, wanita akan terlihat lebih cantik tanpa harus menggunakan make up lagi.

Lash lifting sendiri bukanlah hal yang baru dalam dunia kecantikan, karena sebelum adanya lash lifting ini, sudah ada teknik yang hampir samayaitu keriting bulu mata. Namun, kedua teknik tersebut berbeda pada komposisi obatnya. Produk-produk yang digunakan untuk lash lifting pun adalah hasil impor dari Korea Selatan dan Jerman yang tentunya sudah bersertifikat halal dari MUI dan telah mendapat izin edar dari BPOM.

Peminat lash lifting sendiri sebagian besar adalah wanita dewasa berumur lebih dari 20 tahun. Namun, sudah cukup banyak juga siswi SMA yang melakukan treatment ini dan tak menutup kemungkinan peminatnya ada juga laki-laki yang memiliki alasan tertentu, misalnya kesulitan ketika menggunakan kacamata bagi laki-laki yang memiliki bulu mata panjang. Jadi, bulu matanya harus dibuat lentik.

Harga untuk lash lifting terbilang cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 200.000-Rp 350.000 dan sebanding dengan hasil yang diberikan.

Berawal dari hobi kecantikan, Shella Lie (25) memilih untuk belajar teknik lash lifting pada bulan Maret 2017 lalu. Pemilik instagram @lashlift.jkt ini sebenarnya sudah memiliki pekerjaan tetap. “Kalo aku sih senang-senang saja ya walaupun harus bagi dua waktu, soalnya kan kalau ngelakuin sesuatu yang kita suka, pasti enggak akan terasa.” ujar si pemilik studio lash lifting rumahan ini. Sadar lash lifting sedang tren di Indonesia, ia berinisiatif membuka studio lash lifting di apartemennya sendiri, di samping sibuknya dunia kerja. Penghasilan yang dia dapatkan setiap bulannya bisa mencapai Rp6 juta-7 juta. Padahal dia hanya menerima pelanggan pada waktu senggang saja.

“Ngajar” kecantikan

Berbeda dengan Shella yang membuka studio lash lifting rumahan, narasumber kami yang lain, Evangeline Regina Saputra (25), malah sudah punya tempat tersendiri dan punya lebih banyak treatment seperti sulam alis, lash extension dan make up artis.

Berawal dari kecintaannya terhadap make up, dia belajar berbagai macam treatment di Korea Selatan selama 2 minggu, salah satunya teknik lash lifting dan merogoh kocek yang cukup dalam, yaitu sekitar Rp75juta.

Pemilik treatment @pluffylash.id ini belum memiliki karyawan walaupun sudah ramai pelanggan, karena dia belum berani dan lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Selain melayani treatment, dia juga membuka kursus lash lifting. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 50 murid dan beberapa di antaranya sudah ada yang membuka treatment sendiri. “Aku sih melihat treatment lash lift ini punya banyak peluang usaha, ya. Jadi mau coba ikut kursus dulu aja.” ujar Amel (22), salah satu pelanggan sekaligus murid kursus teknik lash lifting. Penghasilan dari treatment dan kursus lash lifting ini mencapai Rp 30 juta.

Nah, sekarang sudah tahu kan tren lash lifting ini banyak sekali keuntungannya jika dimanfaatkan dengan baik. Selain bisa terlihat lebih cantik, kita juga bisa buka treatment sendiri yang punya peluang bisnis menjanjikan.

 

Magangers Kompas Muda Batch IX

Wulan Yuniarti (SMAN 2 Jakarta)

Aunal Adha Sulistiari (SMA Kornita-IPB Bogor)

Ahmad Rizky (SMAN 23 Kabupaten Tangerang)

Hafizh Daffa (SMKN 6 Tangerang)

Aji Nurhidayat (SMK Bhakti AnindyaTangerang)

Anggota Kelompok 3 Gammacalis