Harus Gembira atau Sengsara?

0
127

 

Manusia sejatinya tidak dapat lepas dari suatu pilihan. Pilihan tersebut yang dapat membuat manusia itu dapat gembira atau sengsara. Salah satu contoh manusia yang selalu dihadapkan dengan pilihan yaitu seorang petani. Sebuah keputusan yang diambil dari beberapa pilihan ini akan menentukan arah masa depan seorang petani tersebut. Selain itu, keputusan yang diambil petani juga turut memberikan kontribusi terhadap masa depan suatu bangsa. Kesejahteraan suatu bangsa dapat dilihat ketika suatu negara mencapai swasembada pangan.

Pertanian menjadi salah satu sektor penting yang ada di Indonesia. Pertanian juga dapat memengaruhi perekonomian yang ada pada suatu negara. Bahkan setiap hari manusia akan mengonsumsi produk yang berasal dari bidang pertanian. Contohnya makan nasi, meminum teh, meminum kopi, bahkan hingga ke produk kecantikan dan kesehatan.

Permintaan berbagai bahan yang dihasilkan oleh bidang pertanian semakin meningkat pada setiap tahun karena pertumbuhan penduduk yang juga terus meningkat.  Namun, di satu sisi perkembangan zaman sektor pertanian semakin terdesak. Hal itu terjadi karena lahan pertanian yang semakin sempit akibat alih fungsi lahan.

Alih fungsi lahan yang juga sedang marak mengakibatkan lahan – lahan pertanian makin sempit. Lahan yang dulu menjadi tempat para petani bercocok tanam sekarang sudah banyak berubah menjadi perumahan, toko, maupun gedung – gedung perkantoran. Alih fungsi lahan juga dapat karena adanya pembagian harta warisan.

Pada umumnya semua orang akan senang dan gembira apabila mendapatkan warisan dari orang tua mereka. Warisan menjadi sebuah hal yang penting bagi sebagian masyarakat Indonesia. Warisan dapat berupa rumah, tanah, emas dan lain-lain. Namun warisan ini juga sering menimbulkan berbagai masalah. Bahkan warisan ini juga dapat memutuskan tali silaturahmi dan persaudaraan.

Padahal di Indonesia sudah ada hukum yang mengatur mengenai pembagian harta warisan ini. Tanpa disadari pembagian harta warisan khususnya tanah pertanian dapat berdampak pada bidang pertanian. Pembagian warisan membuat kepemilikan lahan pada keturunan berikutnya mengakibatkan areal pertanian semakin sempit.

Keputusan individu

Hal itu berhubungan dengan keputusan dari masing-masing individu yang mendapat warisan tersebut. Keputusan yang dapat diambil di antaranya tetap menggunakan tanah tersebut sebagai areal pertanian atau mengalih fungsikan. Apabila lahan-lahan pertanian semakin banyak yang beralih fungsi, bisa membuat petani sengsara ke depan, mereka kesulitan mendapat lahan yang luas untuk bercocok tanam. Sama saja dengan lapangan pekerjaan seorang petani akan semakin habis yang pada akhirnya akan menimbulkan kesengsaraan bagi bangsa karena permintaan pangan tidak tercukupi.

Pemerintah sudah ikut menciptakan keadilan melalui hukum yang ada. Keadilan tidak hanya memihak dari kepentingan masing-masing individu tetapi harus memperhitungkan dampak ke depannya. Akan tetapi justru yang perlu ditekankan disini yaitu bagaimana seharusnya pemerintah mampu mempertahankan areal pertanian agar tidak beralih fungsi. Hal tersebut yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Kawasan khusus

Pemerintah dapat membatasi setiap alih fungsi lahan pertanian dengan pemberian sertifikat khusus lahan pertanian. Hal ini dapat mempertahankan agar lahan tersebut tidak dapat digunakan untuk penggunaan lainnya. Solusi lain yang dapat digunakan,  menciptakan kawasan areal pertanian.

Pemerintah dapat memberikan penyuluhan ke desa-desa pertanian mengenai pengupayaan lahan pertanian sebagai agrowisata. Melalui konsep agrowisata diharapkan suatu lahan pertanian tidak hanya mampu memberikan keuntungan dari segi produksinya saja namun juga dapat memberikan daya tarik melalui nilai estetikanya. Secara tidak langsung hal ini dapat membentuk rasa memiliki masyarakat terhadap areal pertanian sehingga masyarakat  juga akan berhitung bila lahan tersebut akan dialih fungsikan.

Semua poin diatas menggambarkan dampak timbul dari soal warisan. Sebagian orang dapat bergembira dengan adanya warisan namun ada juga yang menjadi sengsara karena ini. Dampak yang ditimbulkan ini bergantung pada keputusan yang akan diambil. Demi masa depan yang lebih baik tentu harus mempertimbangkan keberlanjutan suatu lahan daripada kepentingan pribadi.

Keberlanjutan sebuah lahan pertanian seharusnya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan juga seluruh komponen masyarakat. Kontribusi dan juga kesadaran dari masing-masing individu dalam menjaga sumber daya yang telah ada khususnya berupa lahan pertanian sangat diperlukan demi terciptanya keadilan yang menyeluruh bagi pemilik lahan, petani, pemerintah, maupun masyarakat luas.

Tanah hasil warisan yang berupa lahan pertanian seharusnya menjadi aset berharga bagi pemegang hak waris untuk turut ikut serta dalam menciptakan indonesia yang sejahtera. Dengan tetap mengupayakan lahan tersebut sebagai lahan pertanian, diharapkan juga dapat menyejahterakan para petani.

Demas Dharmawan, mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang