Pinjaman “Online”: Bijak Agar Tidak Terjebak

48
493

Belakangan ini, penyedia pinjaman online atau daring kian menjamur. Kemudahan pencairan dana yang ditawarkan lewat pinjaman daring ini memang sangat menggiurkan. Tapi apakah benar pinjaman daring ini adalah sebuah solusi bagi kita yang sedang perlu uang?

Setiap hal pasti memiliki dua sisi, yakni sisi positif dan negatif. Begitu juga dengan pinjaman daring. Hadirnya produk pinjaman ini bak pisau bermata dua. Di satu sisi, kemudahan mengakses pinjaman akan menguntungkan bagi mereka yang memang membutuhkan dana cepat. Dan di sisi lain, kemudahan ini bisa membuat seseorang mudah terbelit utang yang tak berujung apabila kurang berhati-hati mencari pinjaman yang baik.

Ada baiknya sebelum memutuskan untuk melakukan peminjaman kita mengetahui lebih dahulu apa saja kelebihan dan kekurangan pinjaman daring. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan pinjaman daring yang paling menjadi perhatian.

Mudah dan praktis

Sistem pengajuan yang diterapkan untuk mengajukan pinjaman daring ini tidak rumit, bisa langsung dilakukan hanya dengan menggunakan gadget dan jaringan internet untuk mengunduh aplikasi pinjaman daring. Sangat praktis, mudah, dan sangat menghemat waktu dan tenaga karena proses pengajuannya bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Tak hanya itu, kelebihan yang paling terlihat dan disukai oleh banyak orang dari pinjaman daring adalah prosesnya yang cepat dan dananya bisa dengan mudah cair. Hanya memerlukan sekitar satu sampai tiga hari kerja saja. Bahkan ada yang hanya dalam hitungan jam.

Proses pencairan dananya bisa cepat karena tidak ada jaminan yang diberikan sehingga tidak memerlukan proses penaksiran aset terlebih dahulu. Selain itu, data diberikan secara digital sehingga bisa langsung diproses.

Masih ada satu lagi kemudahannya, syarat pinjaman daring cukup mudah jika dibandingkan dengan syarat pinjaman dari lembaga keuangan konvensional. Biasanya dokumen yang diperlukan hanya KTP (Kartu Tanda Penduduk), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), slip gaji atau surat keterangan penghasilan, dan rekening tabungan.

Menggoda banget kan, tapi, lihat dulu dong kekurangan pada sistem yang dimiliki oleh pinjaman daring. Ternyata, bunga pinjaman via daring ini tergolong tinggi. Bunga pinjaman yang diberikan oleh penyedia pinjaman daring pada umumnya relatif tinggi. Bahkan ada yang menerapkan sistem bunga harian sekitar 0,7 persen hingga satu persen.

Tahukan kalian, jika dihitung bulanan, bunganya mencapai 30 persen. Wow tinggi sekali.  Hingga saat ini, belum ada aturan batasan bunga pinjaman daring dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Terkait hal ini, Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi menerangkan, OJK memang tidak mengatur bunga pinjaman, namun dalam ketentuan yang ada, OJK mengarahkan agar bunga disesuaikan dengan kondisi ekonomi.

Tingginya suku bunga diserahkan kepada perusahaan penyedia pinjaman daring. Perusahaan penyedia pinjaman daring memiliki alasan menerapkan bunga yang tinggi. Salah satunya, karena tingginya risiko nasabah daring yang menyalahgunakan pinjaman ini, akibat kemudahan persyaratan dan kecepatan persetujuan dan tidak adanya jaminan dari nasabah.

Banyak penyedia pinjaman daring menggunakan data pribadi nasabah dengan sewenang-wenang saat melakukan penagihan

Hal lain yang perlu kalian pertimbangkan lagi, pihak penyedia pinjaman daring dapat mengakses data pribadi. Saat mengajukan pinjaman, calon nasabah diharuskan untuk mengisi data pribadi. Data ini dapat disimpan dan diakses bebas oleh penyedia pinjaman daring.

Hal ini lah yang menjadi sorotan belakangan ini. Banyak penyedia pinjaman daring yang menggunakan data pribadi ini dengan sewenang-wenang saat melakukan penagihan. Lembaga Bantuan Hukum Jakarta telah menerima lebih dari 3.000 aduan nasabah yang telah menjadi korban pinjaman daring.

Laporan yang masuk terkait bunga yang terlalu tinggi, sampai pelanggaran dalam mengakses data kontak pribadi untuk penagihan yang menggunakan ancaman. Semakin lama melunasi pinjaman, semakin banyak ancaman yang diberikan kepada nasabah. Ada nasabah yang sampai dipecat dari pekerjaan karena penyedia pinjaman daring ikut menagih utang kepada atasannya. Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena merasa tertekan dengan teror yang diterima.

Selain menawarkan kemudahan dalam meminjam,  di balik itu, rentan pula ditunggangi modus penipuan. Masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih penyedia jasa pinjaman jenis ini karena banyak dari penyedia tersebut yang menjelma jadi rentenir daring.

Mengiming-imingi pinjaman dengan cicilan ringan tapi ternyata mekanismenya malah membuat susah dengan bunganya yang kian berlipat. Sampai dengan saat ini, terdapat sebanyak 947 penyedia peminjaman uang daring yang dinyatakan ilegal. Satgas Waspada Investasi menilai penyedia peminjaman uang daring ini tidak memiliki izin usaha dari OJK.

Panduan aman meminjam

Berdasarkan ulasan di atas, maka saat akan mengajukan pinjaman daring,  hal utama yang harus dilakukan adalah memastikan terlebih dahulu apakah penyedia pinjaman daring yang dipilih sudah terdaftar di OJK. Bila sudah terdaftar di OJK, maka semua kegiatan di dalamnya akan diawasi.

Berdasarkan data yang dikutip dari website OJK, terdapat 106 penyedia yang sudah memiliki izin dan terdaftar. Jangan lupa juga untuk membaca dengan utuh syarat dan ketentuan yang berlaku, mulai dari sistem perhitungan bunga, biaya administrasi, denda pelunasan di awal, dan lain sebagainya. Pertimbangkan secara matang mengenai jumlah dana yang akan dipinjam dan juga masa tenor yang akan dipilih.

Perlu pula memastikan diri kita apakah sudah menyiapkan dana untuk membayar cicilan setiap bulan setelah memperhitungkan kemampuan membayar saat melakukan pinjaman. Bila mengacu pada prinsip keuangan yang sehat, beban cicilan yang boleh ditanggung nilainya maksimal 30 persen dari total penghasilan bulanan.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah menentukan tujuan pinjaman dana. Alangkah baiknya bila tujuannya bukan untuk hal yang bersifat konsumtif. Pinjaman daring bisa benar-benar bermanfaat jika sesuai dengan kebutuhan atau untuk keperluan produktif. Oleh karena itu, kita mesti bijak dalam menentukan pilihan pinjaman daring. Asal pilih dan asal pinjam bisa membuat kita terjebak utang yang berlipat.

Hinda Anisah, mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN