Milenial Melek “Broadcasting Journalism”

0
705

Program Studi D3 Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar seminar sehari di Auditorium Lt 9, Gedung Sertifikasi Guru UNJ, Rabu (13/3). Seminar bertajuk “Milenial Melek Broadcast Journalism” ini adalah forum berbagi sesi ilmu broadcast & jurnalistik sekaligus dalam rangka Meet & Great dengan penulis Novel Dèsolè.

Seminar itu menampilkan dua pembicara. Mereka adalah Sadryna Evanalia (Produser Digital Kompas TV, Penulis Novel Dèsolè), dan Joidy Dompas (Koordinator Liputan BeritaSatu TV). Seminar ini dipandu oleh moderator Febi Alpionita, mahasiswi Prodi D3 Hubungan Masyarakat.

Seminar dihadiri oleh mahasiswa D3 Hubungan Masyarakat angkatan 2017 dan 2018. Dalam sambutannya Koordinator Prodi D3 hubungan masyarakat, Asep Sugiarto mengatakan, mahasiswa humas harus paham mengenai dunia broadcast dan jurnalistik. “Humas juga harus belajar menulis story telling, jadi manfaatkan ilmu yang ada di seminar ini,” katanya. 

Pembicara pertama, Sadryna Evanalia memaparkan materi mengenai jurnalistik. “Tugas jurnalis adalah mencari kebenaran mengenai cuplikan nasumber satu dengan yang lainnya, harus mencari fakta kebenarannya dilapangan, menembus nara sumber, mengecek kebenarannya dan konfirmasi, menulis naskah berita tv voice over, dan live report dalam melaporkan sebuah berita” ujarnya. Ia juga memaparkan materi mengenai teknik jurnalis dalam laporan langsung dan teknik mewancarai narusumber.

Sedangkan pembicara kedua, Joidy Dompas menceriterakan pengalamannya sebagai seorang camera person dan koordinator liputan. Ia mengatakan seorang camera person tidak boleh lengah, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. “Kameramen harus peka dan seorang kameramen harus tahan banting dalam mencari berita, ” tegas Joidy.

Dalam seminar ini baik Sadryna maupun Joidy mengadakan menantang peserta untuk menjadi jurnalis live report. Tantangan tersebut diikuti oleh tiga orang mahasiswa D3 prodi humas yaitu Desky Ramadhania angkatan 2017, Balgis Meilani angkatan 2017, dan Muhammad Thoriq angkatan 2018. Dalam tantangan itu, Sandryna memberikan hadiah berupa novel Dèsolè kepada 3 orang tersebut. Serta memberikan merchandise kepada tiga orang penanya.

Pupung Dianing Ratri