Pagi Hari Mengejar Prestasi, Sore Hari Mencari Kompensasi

0
399

Bila selama ini mahasiswa dideskripsikan dengan jadwal kelas yang padat dan tugas yang tiada akhir,  ada pula jenis mahasiswa yang dikenal berperan ganda. Mereka itu mahasiswa yang berprofesi sebagai pekerja paruh waktu (part timer). Pada pagi hari, mahasiswa yang termasuk kelompok ini mengejar prestasi, sore hari mereka mencari kompensasi. 

Sebagian besar diantaranya bisa menjadi orang yang berbeda saat bekerja dan berkuliah. Bila dikelas biasanya tidak terdeteksi, sore hari bisa berpakaian rapi siap bertemu pembeli, dan ada yang mulai membuka laptop untuk menyusun administrasi. Yang lain ada yang bekerja di ruangan bersama telepon dan catatan, namun ada juga yang mulai menghitung target penjualan.

“Berbagai jenis pekerjaan paruh waktu menuntut profesionalitas dan integritas. Mau tidak mau, kuliah harus dinomorduakan saat berada di lingkungan kerja”, kata Ardianta salah satu pekerja paruh waktu di tim promosi Bina Nusantara (Binus) University Jakarta tentang pekerjaan dan perkuliahannya.

Mereka dihadapkan pada pilihan antara pekerjaan dan prestasi, pasti semua sama pentingnya

Hal tersebut sering menjadi dilema bagi para mahasiswa yang berperan ganda. Mereka dihadapkan pada pilihan antara pekerjaan dan prestasi, pasti semua sama pentingnya. Maka keputusan untuk menjalankan keduanya sekaligus akan memberikan tanggung jawab dan konsekuensi yang lebih besar.

Tentu cepat atau lambat, perasaan jenuh akan menghampiri ditengah rutinitas yang membutuhkan tenaga ekstra,  Namun rasa lelah tersebut terbayar ketika menerima hasil kerja dan nilai yang memuaskan.

Lalu,  Bagaimana cara menyeimbangkan antara kuliah dan pekerjaan ?

Pertama, menentukan prioritas. Mengetahui mana prioritas utama kita yang lebih penting. Setiap orang memiliki pilihannya sendiri,  ada baiknya bila pilihan tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang. Akan ada waktu kapan kita harus fokus pada salah satu bidang, maka ketika saat itu tiba, kita sudah mengetahui mana yang menjadi prioritas kita.

Kedua, berkomitmen. Tanpa komitmen yang benar, seluruh usaha yang sudah dibangun akan hancur ketika diterpa masalah. Setelah memutuskan menjadi pekerja paruh waktu,  sadarlah terlebih dahulu akan kewajiban sebagai mahasiswa. Dengan demikian,  kita akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal tanpa melupakan prioritas utama kita.

Ketiga, manajemen waktu. Rasanya 24 jam sehari tidak cukup ketika memiliki dua peran sekaligus. Waktu memang tidak akan menyesuaikan dengan kita,  tapi kita bisa mengatur waktu! 24 jam sehari akan cukup bila kita mampu menggunakannya dengan bijaksana. Buat daftar kegiatan sehari-hari dengan tabel waktu serta mengurutkannya. Hal itu akan membuat kegiatan kita lebih terorganisir dan efisien!

Claudia Angelista, mahasiswa Binus University Jurusan Marketing Communication