“Pahlawan” di Balik Kesejahteraan Binatang Peliharaan Indonesia

61
872

Animal rescue atau penyelamatan binatang adalah sebuah tugas yang masih kurang diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini disayangkan, meskipun komunitas-komunitas penyayang binatang adalah pelaku aksi penyelamatan binatang pertama dan sering kali menjadi tujuan terakhir bagi binatang-binatang yang sudah tidak tertolong.

Hanya bermodalkan donasi dan uang pribadi para anggota komunitas dan penyelamat,  secara perlahan memperbaiki kesejahteraan hewan di Indonesia. Tak hanya itu mereka juga mengedukasi masyarakat untuk bersikap lebih baik kepada binatang. Komunitas-komunitas dan penyelamat hewan melakukan segalanya untuk binatang-binatang terutama kucing dan anjing. Mulai dari pengebirian massal untuk menekan populasi binatang liar yang terlantar, pengobatan, hingga merawat mereka sehari-hari sambil menunggu para binatang diadopsi.

Meskipun yang terlihat di permukaan adalah satwa yang diutamakan, penyelamatan binatang menyentuh banyak aspek kehidupan manusia juga. Berkurangnya populasi kucing dan anjing liar tentu meringankan beban manusia dan mengurangi kejahatan yang tidak diinginkan yang sering terjadi antara manusia dan binatang.

Shelter Pejaten merupakan salah satu penampungan hewan terbesar di Indonesia. Di sana sebanyak 700 anjing, kucing dan beberapa binatang lainnya menunggu perhatian dan kasih sayang manusia. Jumlah binatang yang begitu besar disebabkan karena sang pendiri, Susana Somali enggan menolak kehadiran binatang manapun yang memerlukan bantuan.

Aksi ke”pahlawanan” mereka butuh dukungan dana dari masyarakat. Bagaimana cara membantu ?

Selain Shelter Pejaten, Animals Hope Shelter dengan pendirinya Christian Joshuapale dan CLOW (Cat Lovers in The World) dengan pendirinya yang dikenal sebagai Bim Bim, merupakan sejumlah komunitas penyayang binatang dan penampungan yang sering menangani kasus kasus penyelamatan kucing dan anjing. Di luar Jabodetabek, Pekanbaru Dog Lover dan Tio Russ di Bali juga menjadi harapan bagi binatang-binatang yang memerlukan bantuan.

Acapkali waktu dan kesibukan menghambat para relawan, namun mereka yang menjadi penyelamat binatang yang terjun langsung ke lapangan selalu bergerak cepat. Aksi ke”pahlawanan” mereka itu butuh dukungan dana dari masyarakat. Bagaimana cara membantu ?

Tekan jari Anda hanya dengan satu klik saja ke media-media sosial komunitas di atas, pasti akan mengetuk hati Anda untuk memberikan donasi. Sekecil apapun, bantuan akan sangat berarti bagi mereka dan anak-anak mereka yang berkaki empat.

Asya Qaniaputri