Persembahan Warga Baru Ultima Sonora UMN

0
385

TANGERANG, KOMPASCORNER — Untuk menyambut 38 anggota baru Ultima Sonora di tahun 2018 ini, paduan suara milik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tersebut menggelar konser inagurasi pada Sabtu (24/11/2018) di Lecture Theater, Gedung P. K. Ojong – Jakob Oetama, UMN.

Konser pertama bagi para anggota baru ini diberi judul dari bahasa Perancis, ‘Un Ensemble’, yang maknanya mengindikasikan kebersamaan. Selain menentukan judul, Ultima Sonora juga menetapkan ‘pelangi’ sebagai simbol dari konser inagurasi kali ini.

Wakil Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Ultima Sonora periode 2017/2018 Vivian Liwensky menjelaskan, warna-warna dalam pelangi menggambarkan anggota baru Ultima Sonora yang datang dengan berbagai karakter dan latar belakang, namun tetap bisa bersatu dan menciptakan keindahan.

“Pelangi menurut kami sangat indah. Pelangi memiliki warna yang beragam dan berbeda, tetapi masih dapat menunjukkan keindahannya. Sama halnya seperti anggota baru, keluarga baru Ultima Sonora yang akan berdiri di atas panggung pada malam hari ini,” kata Vivian dalam pidato di pembukaan acara.

Anggota Ultima Sonora angkatan 2018 bersama pelatih Ultima Sonora Antonius Ria Deni Sulistya di Konser Inagurasi ‘Un Ensemble’, Sabtu (24/11). Foto: Kompas Corner / Juan Pratama

Pada Sabtu malam itu, Ultima Sonora tampil di hadapan para hadirin yang memadati ruang Lecture Theater berkapasitas 500 orang itu. Antusias untuk menyaksikan penampilan anggota baru Ultima Sonora, salah satunya dapat dilihat dari tiket Konser Inagurasi ‘Un Ensemble’ yang habis terjual.

Ultima Sonora diketahui kalangan sivitas akademika UMN sebagai salah satu perkumpulan penampil yang tidak pernah gagal membuat penontonnya terpukau dengan setiap lagu yang dibawakan. Hal itu kembali mereka tunjuk pada konser inagurasi tahun ini.

Ultima Sonora total membawakan 10 lagu yang memiliki  tiga genre berbeda di tiga sesi penampilan. Jumlah itu sudah termasuk encore

Pada kesempatan kemarin, Ultima Sonora total membawakan 10 lagu yang memiliki  tiga genre berbeda di tiga sesi penampilan. Jumlah itu sudah termasuk encore atau penampilan yang dipersembahkan atas permintaan penonton. Seperti biasa, pelatih Ultima Sonora Antonius Ria Deni Sulistya memimpin tim paduan suara didikannya untuk membawakan lagu demi lagu.

Pada sesi pertama, alunan lagu-lagu bergenre sacra memenuhi ruangan. Sacra sendiri adalah genre musik yang isi karyanya berkenaan dengan keilahian. Melalui lagu And the Glory of The Lord dan Toki Gong Haleluya, anggota Ultima Sonora menyampaikan pujian dan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Sementara, di lagu Choral Fantasia (Bukakan Pintu KasihMu), dinyanyikan tentang kegelisahan seorang manusia dan memohon bimbingan dari Yang Maha Kuasa.

Ritme kompleks yang khas dari genre musik kontemporer terdengar selama pertunjukkan sesi kedua. Di dua lagu pertama sesi ini, anggota Ultima Sonora angkatan 2018 dipisah menjadi female choir dan male choir. Para penyanyi perempuan tampil dengan lagu Koosen, yang berhasil meninggalkan kesan menegangkan sepanjang lagu dinyanyikan.

Sedangkan penyanyi laki-laki tampil dengan lagu bernada riang John Saw Duh Numbuh. Sesi kedua ditutup dengan penampilan seluruh anggota Ultima Sonora angkatan 2018 membawakan lagu “jenaka” Da Coconut Nut.

Female Choir Ultima Sonora membawakan lagu Koosen sambil di Konser Inagurasi ‘Un Ensemble’, Sabtu (24/11). Foto Kompas Corner : Juan Pratama

Musik Rakyat

Genre musik rakyat atau folklore adalah genre yang mengiringi penampilan sesi terakhir dari Konser Inagurasi ‘Un Ensemble’. Lagu-lagu dari tanah air, seperti Ahtoi Porosh dari Kalimantan Tengah, Soleram dari Riau, dan Tak Tong Tong dari Sumatera Barat, dinyanyikan oleh Ultima Sonora dengan mengesankan.

Sebelum konser usai, Ultima Sonora masih memiliki satu lagu untuk dibawakan sebagai persembahan di akhir acara. Lagu yang tengah terkenal di kalangan masyarakat, This Is Me dari The Greatest Showman, menjadi encore sekaligus penutup dari pertunjukkan mereka.

Usai berlangsungnya konser inagurasi, Ultima Sonora mengenalkan Wiliam Reynold sebagai Ketua Badan Pengurus Harian Ultima Sonora periode 2018/2019, menggantikan Edwin Zhan yang telah menuntaskan masa jabatannya.

Penulis : Kompas Corner / Meiska Irena Pramudhita

Foto: Kompas Corner / Juan Pratama