Berwisata di Desa Pancoh, Yogyakarta

50
645

Yogyakarta dan segala keistimewaannya merupakan salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Indonesia. Setiap harinya pasti ada saja pelancong, baik domestik maupun  maupun mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta. Banyak sekali obyek wisata menarik yang bisa kita temui di Daerah Istimewa tersebut. Sebut saja Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, dan tentunya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Akan tetapi, Yogyakarta tidak hanya sebatas Candi Prambanan atau Kotanya. Masih ada tempat wisata lain yang tersimpan, namanya belum diketahui oleh banyak orang. Kali ini, saya akan menceritakan suatu tempat di Yogyakarta, di mana kamu bisa merasakan kehidupan di sebuah desa dan menjalani keseharian sebagai warga desa di Yogyakarta.

Desa Pancoh namanya. Lengkapnya Desa Ekowisata Pancoh. Terletak di lereng Merapi, Desa Pancoh menawarkan eksotisme alam Yogyakarta yang masih asri. Di sini, kamu bisa melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan alam. Mulai dari membajak sawah, berkunjung ke peternakan, memetik salak, bahkan menyusuri sungai.

Selain berwisata alam, kamu bisa tinggal di rumah warga setempat, lho. Ya, yakni tinggal dengan warga asli dari Desa Pancoh selama beberapa hari. Selama itu, kalian akan diajak berkenalan dengan budaya Desa Pancoh oleh warga setempat. Kalian akan diajarkan bermain gamelan, membatik dan membuat kerajinan tangan. Tak lupa, kalian akan diajak untuk ikut merasakan keseharian dan kegiatan warga Desa Pancoh.

Sungai di Desa Pancoh

Desa Pancoh sebenarnya merupakan Desa yang sudah berdiri selama puluhan tahun. Namun saat meletusnya Merapi pada tahun 2010, banyak bangunan Desa Pancoh yang rusak, sehingga desanya direhabilitasi kemudian dikembangkan menjadi desa berkonsep ekowisata. Rupanya, konsep desa ekowisata ini tidak sembarang dibuat lho.

Menurut Menik, salah satu warga Desa Pancoh, konsep desanya memang sengaja dibuat sedemikian rupa. Dengan hadirnya konsep desa ekowisata ini diharapkan dapat memberdayakan desa tanpa menghilangkan kearifan lokal yang terdapat di desa. “Ya, memang sengaja supaya warga disini juga tidak terganggu. Tetapi bisa untuk bikin home stay juga. Makanya dibikin konsepnya desa ekowisata,” kata Menik.

Saat ini, pariwisata di Desa Pancoh berkembang pesat. Setiap harinya pasti desa ini menerima pengunjung dari berbagai daerah. Bahkan setelah kunjungan dari sekolah saya, keesokannya mereka langsung menerima tamu lagi. “Iya, besoknya ada tamu rombongan lagi dari Jakarta,” jelas Bu Menik.

Nah, buat kamu yang lagi mau ke Jogja, sekali-kali mainlah ke tempat yang seperti ini. Dimana kita bisa belajar sambil bertamasya, mempelajari kebudayaan yang otentik, dan tentunya membuat tali pertemanan baru dengan penduduk desa.

Foto: Dokumentasi siswa-siswi SMAK IPEKA BSD

Vanessa Kristina

Magangers Kompas Muda Batch X