Tumpangsari, Bagian dari Desa yang Tertinggal

50
909

Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah merupakan sebuah desa yang tidak berstatus desa tertinggal, yang dibagi menjadi 4 dusun, yaitu Dusun Sidaurip, Kuripan, Sidasari dan Gebangsari. Fasilitas umum di desa ini terbilang sudah lebih dari cukup, seperti fasilitas kesehatan, fasilitas perangkat desa, dll. Ditambah lagi, desa ini tidak memiliki masalah terkait ketersediaan air, makanan, kesempatan kerja dan pendidikan.

Kondisi Tumpangsari

Jika dilihat dari segi ekonominya, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani, dan jarang yang hanya menjadi buruh tani. Selain itu, desa ini sudah memiliki banyak sekali industri kecil dan rumah tangga yang bekerja memproduksi makanan kering. Namun, sekitar 3 kilometer ke selatan dari balai desa, dapat dilihat bagian wilayah desa yang memiliki keadaan yang berbanding terbalik, daerah tersebut dijuluki Tumpangsari.

Tumpangsari merupakan sebuah julukan bagi daerah di desa Sidaurip yang tertinggal. Wilayah desa yang disebut sebagai Tumpangsari merupakan sebagian wilayah bagian selatan dusun Sidasari dan Gebangsari. Permasalahan utama pada Tumpangsari adalah letaknya yang kurang mendukung. Selain jauh dengan pusat kegiatan desa, Tumpangsari terletak lebih dekat dengan laut selatan yang menyebabkan susahnya warga Tumpangsari mendapat air bersih, tidak dapat menggali sumur serta terbatasnya jangkauan saluran air.

Penduduk Tumpangsari mungkin sudah beradaptasi dengan keadaan ini, walaupun dengan cara yang susah dibayngkan, penduduknya mengkonsumsi air yang sama dari sungai tempat pembuangan kotoran sehari-hari.

Kondisi Sungai di Tumpangsari

Selain itu, walaupun desa Sidaurip unggul dengan pertaniannya, sektor pertanian di Tumpangsari tidak memiliki prospek karena terganggu dengan air asin. Walaupun lebih dekat dengan laut dibanding dengan wilayah Desa Sidaurip lainnya, Tumpangsari masih tergolong sangat jauh dengan garis pantai, sekitar 35 kilometer jauhnya, yang membuat warga Tumpangsari jarang yang menjadi nelayan. Letak Tumpangsari yang kurang strategis inilah yang membuat penduduk memiliki keadaan ekonomi yang sulit.

Berbeda dengan sebagian besar wilayah Sidaurip, Tumpangsari memiliki kualitas infrastruktur pendukung akses yang minim. Buruknya kualitas jalan, dan minimnya penerangan membuat dearah ini sulit dijangkau oleh bantuan sosial.

Penulis beserta tim KKN memang sudah mencoba untuk membantu warga Tumpangsari melalui beberapa program seperti pembuatan taman baca, khususnya pembuatan penerangan jalan. Tim KKN-PPM UGM memang sudah mendirikan penerangan jalan sederhana pada 6 titik yang sudah ditentukan. Namun, hal tersebut terasa kurang signifikan dalam membantu permasalah utama daerah Tumpangsari. Pemerintah diharapkan dapat memberikan bantuan terutama dalam infrastruktur pendukung.

Bersama Warga Tumpangsari

Naskah: KKN UGM Sidaurip 2018

Foto: Arsip mahasiswa KKN UGM Sidaurip 2018

bit.ly/sosialbudayasidaurip