Menuai Asa di Ibukota

0
393

Mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Masuk di perguruan tinggi negeri pasti memiliki keunggulan dibandingkan masuk di kampus-kampus swasta. Namun bukan berarti kampus swasta tidak bagus, masih banyak kampus swasta yang lebih bagus dibandingkan kampus negeri.

Aku adalah seorang lulusan dari sebuah pondok pesantren di Aceh. Karena alasan orangtuaku yang ingin saya menjadi mandiri kelak, maka Aku dimasukkan ke pondok pesantren MAS Ruhul Islam Anak Bangsa, Aceh Besar. Disinilah Aku bertemu teman-teman dari latar belakang yang berbeda. Ada yang dari kabupatem yang cukup jauh kesini untuk menuntut ilmu.

Aku terus mengembangkan bakat dan minatku di suasana baru ini, jauh dari orangtua bukanlah alasan bagiku untuk tidak maju, terhenti tanpa tujuan justru menjadi tarikkan yang siap menerjang ke segala arah. Aku aktif di beberapa organisasi. Sejak kelas satu saya termasuk 12 santri yang diangkat menjadi kader bagi setiap departemen yang ada di pondok. Aku masuk ke bagian Jurnalistik karena dikenal rajin membaca dan memang suka di bagian tersebut.

Aku juga menjadi anggota Film Maker di Aceh Documantary Junior yang diadakan oleh komunitas Aceh Documantary. Aktif di organisasi bukanlah alasan bahwa akademis harus ditinggalkan. Justru jika beriringan akan sangat bermanfaat kedepannya. Aku dikenal sebagai santri yang rajin, Alhamdulillah selalu mendapatkan peringkat di kelas.

Ketika memutuskan untuk kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melalui pertimbangan yang sangat banyak. Saya lulus di UIN Jakarta melalui jalur undangan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN). Pilihan pertama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sedangkan pilihan kedua adalah Jurusan Pendidikan Biologi. Alhamdulillah, saya lulus di pilihan pertama.

Selama mengikuti proses pembelajaran di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, banyak sekali ilmu yang bisa saya dapatkan. Mulai dengan mengikuti seminar, konferensi Internasional baik yang diadakan oleh universitas, fakultas maupun jurusan. Pengalaman lain yang tak bisa dilupakan adalah bisa bertemu dengan teman-teman dari seluruh pelosok nusantara.

Pengalaman yang menarik selama berada di Jakarta membuatku sangat bersemangat mengunjungi tempat-tempat yang eksotik untuk dikunjungi. Aku pernah mengunjungi Kepulauan Seribu bersama teman-teman kontrakan. Disana aku mengunjungi tiga pulau  yaitu Pulau Onrust, Pulau Tidung dan Pulau  Kelor. Kunjungan ini membuka mataku dengan keindahan yang dimiliki oleh Indonesia.

Kehidupan di ibukota memang berat tetapi menurutku jika kita bisa mengatur kehidupan disini lebih baik maka apa yang kita cita-citakan pasti akan terwujud. Meskipun Jakarta adalah kota yang modern, maju dan canggih namun kehadiranku kesana tidak lain adalah bagaimana jika aku sudah selesai dari sana bisa kembali ke daerah asalku dan membangun Aceh menjadi lebih baik.

 

Penulis 

CM Habibur Rahman, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta