Berimajinasi itu Seru, Lhoo….

0
1699

Saat ini manusia hidup di zaman serba produktif di mana teknologi saling berebut menjadi terfavorit di hati masyarakat. Namun, apa yang saat ini tengah digandrungi semua kalangan berbekal dari imajinasi beberapa tahun lalu. Berkat imajinasi, seseorang mampu berkarya produktif dan melahirkan temuan-temuan menakjubkan.

Kekuatan imajinasi bukan sesuatu yang dapat dianggap remeh. Karena imajinasi dapat mengubah rasa optimistis seseorang. Dalam psikologi, ketika seseorang mulai membayangkan indahnya kehidupan di masa depan, maka ia cenderung sosok yang memiliki daya semangat tinggi. Namun, dapat dibedakan antara melamun dan berimajinasi. Meskipun sekilas terlihat sama karena keduanya membuat kita terlihat memiliki tatapan kosong. Namun, melamun lebih pada keadaan mengenang masa lalu, sedangkan imajinasi adalah angan-angan tentang masa depan yang belum terjadi.

Salah satu kisah inspiratif tentang dahsyatnya imajinasi datang dari sosok ternama Walt Disney. Saat masih muda, ia menghabiskan waktunya untuk menggambar apa saja yang ada di otaknya sebagai teman. Walt memikirkan hal-hal sederhana dan dapat membuatnya mulai tergerak seperti  lahirnya Mickey Mouse lantaran banyaknya tikus yang mendiami tempat sampahnya ketika ia bekerja hingga larut malam.

Saat ini, baik anak kecil maupun orang dewasa, hampir pasti mengenal tokoh Mickey si tikus menggemaskan itu? Walt mampu mengubah image tikus sebagai binatang menjijikkan menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Berkat Mickey Mouse, Walt Disney dikenal masyarakat luas, setelah kejadian-kejadian kurang menyenangkan terkait bisnis dia sebelumnya.

Selain itu, masa kecil kurang bahagia bukan berarti masa muda harus dihabiskan penuh derita. Justru dari pengalaman buruk ada kalanya ide-ide terselip dalam setiap kenangan. Ada pepatah berkata, “Guru terbaik adalah pengalaman hidup”. Imajinasi juga mampu hadir tanpa harus menunggu momen bahagia. Karena, dasar dari imajinasi adalah sesuatu yang diinginkan dan belum terjadi saat ini. Semua orang berhak berimajinasi, tanpa terkecuali.

Perjalanan ponsel gemuk hingga menjadi smartphone, seperti remaja kebanyakan diet. kurang lebih juga memakan waktu yang lama.

Dengan imajinasi, seseorang lebih mudah menemukan titik impiannya. Ingin menjadi apa ia kelak. Dapat dikatakan bahwa semua yang dipekerjakan manusia saat ini, berupa teknologi, adalah hasil dari imajinasi. Petani yang dulunya mencangkul, menginginkan pekerjaannya lebih cepat selesai. Bayangan sapi bertenaga kuat mampu meringankan beban,  memunculkan sapi pembajak sawah. Berkembang lagi dengan teknologi terbaru yang dapat menggantikan posisi sapi. Terus seperti itu.

Perjalanan ponsel gemuk hingga menjadi smartphone seperti remaja kebanyakan diet, kurang lebih juga memakan waktu yang lama. Kurun waktu penciptaan tersebut, muncul ratusan bahkan ribuan imajinasi. Yang berguna sebagai petunjuk, akan diapakan produk tersebut.

Di sisi lain, imajinasi membantu seseorang menemukan jati diri. Terutama bagi anak-anak dan remaja di usia produktif. Harus digarisbawahi, imajinasi yang bermanfaat adalah angan-angan positif yang tidak merugikan. Karena saat ini, remaja kurang pengawasan banyak pula yang membayangkan hal-hal kurang positif dan berujung pada malapetaka perusak diri, mencemari nama baik lingkungan, dan mengganggu moralitas bangsa. Seperti rasa ingin tahu remaja terhadap dunia malam, narkotika, dan sebagainya.

Padahal, banyak sekali hal-hal menarik yang sekiranya mampu membangkitkan rasa ingin tahu kita untuk berkreasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk itu, kita masih membutuhkan pengawasan dan pengetahuan dari orang-orang di sekitar.

Albert Einstein pernah berkata, “Imagination more important than knowledge”. Imajinasi dan upaya untuk membuat khayalan itu menjadi nyata, akan memunculkan pengetahuan baru. Pertemuan banyak pengetahuan akan melahirkan sebuah teori. Ketika sudah berhasil membuat suatu karya, the dream came true.

Fungsi pengetahuan dalam berimajinasi adalah sebagai batasan. Apa yang boleh dan tidak untuk dilakukan ke depannya. Pengetahuan menjadi semacam tuntutan untuk meraih impian tersebut. Pedoman agar jalan yang kita tuju untuk meraih cita-cita menjadi terarah dan tidak melanggar batasan hukum.

Terlebih bagi kaum remaja, imajinasi sangat diperbolehkan menjadi prioritas agar hidup lebih berwarna. Meninggalkan masa lalu kelam dan mulai untuk menggapai cita-cita lagi. Apapun yang diinginkan, bisa terwujud ketika sudah memiliki gagasan dan segala macam persiapan. Seru, bukan?

Ibaratnya, dunia bisa kita raih kapanpun kita mau. Otak berimajinasi, tangan bertindak, dan hati yang senantiasa berlimpah semangat. Mari buktikan bahwa imajinasi mampu mengubah kehidupan menjadi lebih baik.

Salam berkarya….

Rizka Indah Anggraini, Mahasiswa IAIN Salatiga, Jawa Tengah