Jejak Perantau di Empat Kota

0
612

Liburan kali ini kuputuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman, sebagai seorang perantau pasti hal ini berat untuk dilakukan mengingat rasa rindu yang mendalam kepada keluarga dan sanak saudara yang ada di kampung. Sudah tujuh bulan lamanya aku berada di Jakarta, kini kuberniat mencari suasana baru yang belum ada di Jakarta. Wajar karena kampung halamanku ada di ujung Pulau Sumatera, yaitu Aceh.

Hatiku memutuskan untuk kembali berpetualang di pulau Jawa. Sebenarnya lidah ini ingin mencicipi masakan ibunda yang tak terbayangkan lezatnya. Namun ini memang jalan yang harus dilewati, Allah mengujiku dengan jarak yang memisahkanku dan keluarga. Aku sering mengibaratkan hal ini dengan matahari. Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang. Yah, setidaknya kalimat itu cukup memberi semangat tentang makna hidup di perantauan.

Liburan pertama adalah ke kota yang sering disebut Paris van Java, Bandung. Kunjungan ini sebenarnya sekalian mengikuti camp membaca selama lima hari yang diadakan oleh komunitas Lentera Belajar. Setelah program selesai barulah aku dan beberapa temanku berkunjung ke beberapa tempat di Bandung. Salah satunya adalah Farmhouse yang ada di Lembang.

Destini wisata Farmhouse di desain layaknya bangunan Western countries. Harga tiket masuknya sangat terjangkau dan dengan tiket itu pula kita bisa menukarkannya dengan segelas susu Lembang atau sosis Lembang. Selama berkeliling di sini semua tempatnya bisa menjadi spot foto yang bagus. Di sini kamu bakal menemukan beberapa hal yang menarik seperti gembok cinta ala Pont des Invalides, rumah hobbit, kafe ala Eropa dan juga peternakan mini dengan berbagai macam binatang yang lucu.

Aku harus menunggu sembilan jam  untuk menunggu kereta dari Pasar Turi ke Pasar Senen

etelah berada di Bandung selama seminggu, kulanjutkan perjalanan ke kampung Inggris, Kediri. Kota yang dikenal dengan Simpang Lima Gumul ini menjadi destinasi wisata yang akan kukunjungi. Di sini kusempatkan mengambil kursus selama dua minggu di Oxford ILA sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris di Pare. Hal unik yang bisa kudapatkan di sini adalah hampir semua warga menggunakan sepeda. Kemudian hal yang tidak luput dari pandanganku adalah mengenai harga makanan yang lebih  murah dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Perjalanan ke Kediri sendiri kulakukan sendiri dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Kediri.

Selanjutnya, aku mengunjungi Malang, kota yang dikenal dengan apelnya. Malang menjadi destinasiku selanjutnya. Di kota ini aku bertemu dengan sebuah organisasi Ikatan Pelajar Aceh di Malang. Jujur udara di kota ini sangat sejuk dan nyaman untuk belajar. Banyak teman-temanku yang melanjutkan pendidikannya di sini. Di Malang sendiri aku sempatkan diri untuk mengunjungi kampus-kampus ternama seperti, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Malang. Adapun tempat-tempat penting yang sempat aku kunjungi seperti Alun-Alun Malang, Masjid Raya Malang, Kampung Jodipan hingga Paralayang di Batu.

Setelah merasa cukup berlibur di Malang maka kuputuskan untuk kembali ke Jakarta. Sebenarnya aku memutuskan untuk kembali ke Jakarta melalui pertimbangan yang berat. Kala itu kebanyakan tiket kereta sudah ludes terjual. Maka untuk mendapatkan tiket yang lumayan murah maka kuputuskan untuk transit ke Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Aku harus menunggu selama sembilan jam lamanya untuk menunggu kereta dari Pasar Turi ke Pasar Senen. Semuanya kulewati dengan penuh kesabaran, kuhabiskan waktuku di Surabaya dengan mengunjungi beberapa tempat yang lokasinya tidak begitu jauh dari stasiun. Hingga akhirnya waktu kepulanganku kian mendekat dan akhirnya aku bisa sampai ke Jakarta dengan selamat.

Tentang Penulis

C.M. Habibur Rahman,  lahir di Banda Aceh. Mengawali karierku mulai dari TK Perwanida, MIN 1 Banda Aceh dan MTsN Model Banda Aceh. Aku pernah mondok di  Pondok Pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa Aceh Besar dan melanjutkan pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini aku sedang disibukkan dengan aktivitasku sebagai anggota Fatahillah Researchers for Science and Hunamity dan Lembaga  Pers Mahasiswa (LPM) Institut. Jika ingin berkenalan lebih jauh bisa menghubungiku melalui surel frankfurtofcm@yahoo.com.