Meneduh Bersama Payung Teduh

0
834

JAKARTA – Menjadi urutan terakhir pada Synchronize Festival 2016, tidak berarti sepi penonton. Pepatah “Safe the best for the last” sepertinya tepat untuk menggambarkan situasi di District Stage kemarin (28/10). Ratusan penonton memenuhi District Stage dari pukul 23.30 hingga 00.30 demi menonton penampilan Is dan kawan-kawan. Bahkan, ratusan penonton sudah memenuhi bagian depan hingga belakang panggung saat musisi indie asal Depok ini tengah melakukan check sound.

“Dari seluruh line up hari ini aku paling nungguin Payung Teduh,” kata Sinta yang sudah menunggu di District Stage dari jam enam sore demi menunggu Payung Teduh tampil.

Tepuk tangan dan sorak penonton mulai riuh terdengar saat Payung Teduh membuka penampilan mereka dengan lagu pertama berjudul Menuju Senja. Dengan membawakan lagu-lagu dari album Dunia Batas, Payung Teduh berhasil menyihir penonton untuk duduk bersila di bawah panggung.

Cuaca dingin akibat hujan pun seakan menambah kesyahduan malam itu. Payung Teduh tampil apik dengan lagu-lagu andalannya seperti Berdua Saja, Kucari Kamu, Cerita Tentang Gunung dan Laut dan Resah. Penonton pun hanyut dengan lantunan mereka dan ikut menyanyikan hampir setiap lagu. Tak jarang, Is mengarahkan mikrofonnya ke arah penonton dan meminta mereka bernyanyi bersama.

 

Muhammad Istiqamah Djamad, vokalis Payung Teduh saat tampil di Synchronize Festival (28/10).
Muhammad Istiqamah Djamad, vokalis Payung Teduh saat tampil di Synchronize Festival (28/10).

Payung Teduh sukses menutup Synchronize Festival hari pertama di District Stage dengan lagu Untuk Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan. Lirik lagu mereka yang sarat makna dan puitis berhasil meneduhkan hati para penonton yang sempat kehujanan.

 

 

Reporter: Patricia Felita – Volunteer Kompas MuDa untuk Synchronize Festival
Fotografer: Nathanael Pribady – Volunteer Kompas MuDa untuk Synchronize Festival
Editor: Editorial Kompas Corner