Penyanyi Korea Selatan Taeyang (kiri) tampil di hadapan ribuan penggemarnya dalam konser Saranghaeyo Indonesia 2016 di International Convention Center, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Sabtu (8/10). Personil kelompok vokal Big Bang ini adalah salah satu artis yang paling populer di kancah K-Pop atau korean pop saat ini. Setiap konser K-Pop di Indonesia masih diminati oleh remaja. Kompas/Herlambang Jaluardi (HEI) 13-10-2016

Taeyang, grup Nell, dan duo Akdong Musician menyatakan, cinta mereka kepada ribuan remaja di gedung ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (8/10) lalu. Pernyataan itu dibalas. Para remaja yang umumnya putri itu jejeritan meningkahi ucapan dan segala gerak-gerik mereka.

Taeyang, Nell, dan Akdong Musician (AkMu) adalah penampil asal Korea Selatan. Mereka masing-masing punya penggemar sendiri di kancah K-Pop atau Korean Pop. Bisa jadi, Taeyang adalah yang paling populer. Tak heran, cowok berumur 28 tahun ini ditaruh di urutan terakhir dalam konser bertajuk ”Saranghaeyo Indonesia 2016” itu.

Mengutip dari situs urbandictionary, saranghaeyo adalah bentuk lebih sopan atas ungkapan ”I love you” alias ”aku cinta padamu”. Maka, konser itu merupakan ajang pengungkapan massal perasaan cinta penampilnya pada penggemar, yang membeli tiket dari Rp 800.000 sampai Rp 1,5 juta per orang.

Taeyang terang-terangan bilang cinta kepada penonton seusai menyelesaikan lagu ”Eyes, Nose, Lips”. ”Terima kasih, aku cinta kalian, bye-bye,” katanya. Ia lantas berlari ke sisi tengah panggung, tempat lift hidrolik menantinya. Ia perlahan-lahan turun melesap ke bawah panggung.

Penonton melepas dia dengan menggoyang-goyangkan aksesori berbentuk kelopak bunga berwarna kuning yang menyala. Ada yang membalasnya dengan berteriak ”I love you, too” sekencang-kencangnya. Jejeritan semacam itu sudah terdengar sejak Taeyang membuka pertunjukan dengan lagu hit ”Ringa Linga”.

Lagu mengentak keluaran tahun 2014 itu disusul dengan nomor ”Superstar”. Penonton yang sudah kegirangan makin senang. Banyak penonton dari kelas Gold, yang bertempat duduk, bangkit meninggalkan kursinya untuk bergoyang mengikuti lagu disko bercorak R&B itu.

Menjelang lagu ”1 AM”, Taeyang menyapa penggemarnya. Ia mengaku kangen pada mereka. ”Apakah kalian juga rindu padaku?” tanya Taeyang. Pertanyaan itu dijawab dengan teriakan histeris. Pesta baru mulai.

Taeyang pernah tampil di lokasi yang sama pada Agustus 2015 lalu bersama grupnya, Bigbang. Dilihat dari foto-foto yang beredar di media sosial, konser Bigbang kali itu tampak lebih banyak meraup pengunjung. Saat itu mereka memuji penontonnya sebagai kerumunan terbaik yang pernah mereka temui. Mungkin kondisi seperti itu yang membuat Taeyang merasa rindu setelah berpisah setahun.

Sabtu kemarin, dia bilang bahwa ia rela tak tampil bersama empat rekannya di Bigbang demi menuntaskan rindu itu. ”Saya akan tetap bernyanyi untuk kalian,” katanya. Ia pun memanggungkan lagu ”Bang Bang Bang” dari album Bigbang berjudul [MADE].

Marishka (16) adalah salah satu penonton yang bangkit dari kursinya sepanjang Taeyang tampil. Ia tak henti ikut bernyanyi dan berjoget. Sesekali ia merekam video aksi Taeyang lewat ponselnya. ”Dance-nya Taeyang bagus. Aku paling suka dia di Bigbang,” katanya.

Marishka menunggu konser Bigbang berikutnya di Jakarta. ”Mau nonton lagi dong!” serunya. Taeyang menjanjikan hal itu dari panggung. Katanya, ”Lain waktu saya akan ajak Bigbang ke Jakarta. Tetap dukung kami ya.”

Canggung

Sebelum Taeyang tampil, penonton menyimak artis lainnya sejak pukul 18.30. Penampil pertama adalah duo kakak beradik Lee Chan Hyuk dan Lee Soo Hyun yang tergabung dalam nama Akdong Musician atau AkMu.

Dalam balutan musik ceria, mereka menyanyikan lagu ”I Love You”. Tak cukup lewat lagu, keduanya berusaha bilang cinta dalam bahasa Indonesia walau terbata-bata, tapi menggemaskan. ”Aku cinta kalian. Is it right?” kata Soo Hyun. Mereka mengaku grogi karena itu merupakan konser perdana dalam bahasa Inggris.

AkMu memberi kejutan pada penonton, yaitu dengan membawakan lagu ”Happy” milik band Mocca asal Bandung. Rupanya, mereka cukup sering mendengar lagu itu di negaranya. Lagu-lagu Mocca sering jadi latar program televisi setempat, bahkan ada yang menjadi jingle iklan.

Nama Mocca memang tenar di Korea Selatan. Beberapa album mereka diproduksi dan diedarkan oleh label rekaman independen setempat, Beatball Records, termasuk album Happy pada tahun 2011. Tahun 2015 lalu, piringan hitam Mocca untuk album kedua Friends juga mereka produksi. Band Indonesia lainnya yang juga ditangani Beatball adalah White Shoes and The Couples Company.

Penampilan berikutnya setelah AkMu adalah band Nell. Kuartet ini memainkan warna musik yang agak berbeda dibandingkan AkMu dan Taeyang, yaitu rock alternatif. Tapi, jangan bayangkan musik rock yang berisik dan teriak-teriak.

Vokalis Kim Jong-wan punya warna vokal yang tipis. Selain bernyanyi dan memetik gitar, ia juga memainkan kibor dan bebunyian sintetis. Warna musik band yang terbentuk sejak 2001 ini jadi terkesan modern.

Penampilan Nell, di antara AkMu dan Taeyang, seperti menunjukkan kepada remaja bahwa musik dari Korea Selatan tak melulu bernuansa disko elektronik, atau kelompok boyband maupun girlband. Korea juga punya band rock yang bahkan sudah ada sebelum gelombang K-pop mendunia, khususnya negara-negara Asia, terlebih lagi Indonesia.

Pengamat musik Franki Raden pernah menuliskan bahwa fenomena K-Pop, yang makin mencuat ketika Psy mengeluarkan lagu ”Gangnam Style”, merupakan puncak gunung es. Fenomena itu muncul karena fondasi industri musik yang kuat. Indonesia masih terkagum-kagum dengan pucuk gunung es yang berkilauan itu.

HEI


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 Oktober 2016, di halaman 24 dengan judul “”Saranghaeyo”, Indonesia”.